Hah..Pelaku Teror Bom "Anak Kelas 5 SD"? - Indonesia
Headlines News :
Home » » Hah..Pelaku Teror Bom "Anak Kelas 5 SD"?

Hah..Pelaku Teror Bom "Anak Kelas 5 SD"?

Written By Dre@ming Post on Selasa, 22 Maret 2011 | 19.40

Selasa, 22 Maret 2011 16:24 WIB

 BIN Sedang Dalami Teror Bom Buku

Jakarta  - Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Polisi (Purn) Sutanto mengatakan bahwa BIN sedang mendalami kasus teror bom dengan modus kiriman paket buku yang dikirimkan ke sejumlah sasaran belum lama lalu.

"Kesulitan yang dihadapi intelijen karena pelaku teror tidak akan munculkan diri, sehingga perlu dilakukan pendalaman," kata Sutanto usai menghadiri rapat pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Intelijen Negara di Komisi I DPR RI di Jakarta, Selasa.

Sutanto menegaskan, dirinya belum bisa menjelaskan perihal teror bom buku yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya karena BIN masih melakukan pendalaman.

Mantan Kapolri ini meminta agar pers tidak menanyakan substansi pendalaman agar tidak mengganggu proses penyelidikan.

"Perkembangannya belum bisa saya sampaikan sekarang karena sedang didalami," katanya.

Ketika dikatakan, BIN kecolongan dengan munculnya teror bum buku di Jakarta dan sekitarnya, menurut dia, teror bom tidak hanya terjadi di Indonesia, di luar negeri pun terjadi teror bom.

Menurut dia, di Amerika Serikat juga ada teror ketika gedung WTC di New York ditabrak oleh pesawat pada 11 September.

Munculnya teror bom buku saat ini, kata dia, bukan berarti intelijen kecolongan, karena sejak tahun 2002 hingga sekarang sudah banyak pelaku teror yang berhasil diungkap sebelum terjadi peristiwa peledakan bom.

"BIN telah bekerja optimal mengantisipasi teror bom. Antisipasi terhadap teror di Indonesia sudah cukup cepat. Itu berarti antisipasi teror di Indonesia sudah cukup bagus," ujarnya.

Terhadap teror bom buku, menuurt dia, BIN masih terus melakukan pendalaman dan belum bisa dijelaskan saat ini.

"Kalau saya mengatkan perkembangan, sama saja saya memberi tahu," katanya. 

Polri: Kurir Pengirim Paket Bom Buku Terlacak

 Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bagian Penerangan Umum Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Kombes Pol Boy Rafli Amar, mengatakan bahwa saat ini kurir pengirim paket bom buku pada empat lokasi sudah terlacak.

"Kurir pengirim paket bom buku di beberapa tempat di Jakarta telah terlacak," katanya di Jakarta, Selasa.

Boy mengatakan, dalam waktu yang tidak lama lagi pelaku teror bom ini akan terungkap.

"Ada perkembangan yang sementara postitif," katanya.

Boy mengatakan, saat ini polisi tidak bisa banyak mengekspos hasil penyelidikan, karena dikhawatirkan mengganggu pengungkapan kasus.

Sebelumnya, pria tidak dikenal mengirimkan paket bungkusan buku yang berisi bom pada tiga lokasi yang berbeda pada Selasa (15/3).

Pengiriman paket bom ditujukan kepada pimpinan Komunitas Utan Kayu, Ulil Abshar Abdalla, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Gories Mere, dan tokoh Pemuda Pancasila, Yapto S. Soeryosumarno.

Kemudian hari Rabu (16/3) ancaman paket bom ditujukan kepada musisi Ahmad Dhani.

Paket bom yang dikirim pelaku kepada Ulil, sempat meledak saat Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestro Jakarta Timur, Komisaris Polisi Dody Rahmawan, mencoba menjinakkannya.

Ledakan paket bom berupa buku itu, melukai tiga orang, yakni Kompol Dody Rahmawan, Ipda Bara Libra Sagita, serta petugas satuan pengamanan (satpam), Mulyana.
  
Pelaku Teror Bom Ternyata Murid SD

Surabaya (ANTARA News) - Pelaku teror bom pada gerai "Pizza Hut" di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Jawa Timur (17/3), ternyata seorang siswa sekolah dasar (SD).

"Setelah dilakukan penyelidikan melalui deteksi sinyal, hasilnya mengarah di suatu lokasi. Saat kami datangi, ternyata pelakunya anak SD dan dia mengakui semua perbuatannya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Anom Wibowo, di Surabaya, Selasa.

Bocah berinisial AN (12) itu masih duduk kelas lima SD dan tinggal di kawasan Surabaya Timur. Polisi tidak menahannya, namun mewajibkan AN untuk melapor ke polisi selama dua kali sepekan.

Ketika dimintai keterangan oleh penyidik, AN mengaku ia hanya iseng melakukan aksi ancaman akan meledakkan bom. Sambil didampingi ibunya, AN menegaskan pihaknya tidak memiliki maksud lain kecuali hanya main-main.

"Pelaku mengaku hanya iseng dan tidak ada maksud apapun," papar Anom menegaskan.

Sebelumnya dilaporkan, gerai "Pizza Hut" Surabaya menerima ancaman teror bom, Rabu (17/3) malam.

Ancaman berasal dari telepon bersuara laki-laki yang diterima salah seorang karyawan di bagian pemesanan makanan.Tentu saja ancaman tersebut membuat panik dan melaporkannya ke manajemen, dan ke aparat kepolisian.

Tim Gegana Brimob Polda Jatim langsung melakukan penyisiran di setiap gerai dan sudut ruangan.
 
sumber : antaranews
Share this article :

Total Visitors


 
Support : Dre@ming Media | Dre@ming Post | I Wayan Arjawa, S.T.
Copyright © 2011. Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Excata Published by DLC
Proudly powered by Dre@ming Media