Ruhut Itu Pemain Sinetron, Musisi Jalanan di Surabaya Kecam - Indonesia
Headlines News :
Home » , » Ruhut Itu Pemain Sinetron, Musisi Jalanan di Surabaya Kecam

Ruhut Itu Pemain Sinetron, Musisi Jalanan di Surabaya Kecam

Written By Dre@ming Post on Minggu, 15 Desember 2013 | 09.02

"Ruhut harus meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas perlakuannya yang rasis dan tidak menghormati keberagaman," tambah Suro.
Pekan Depan BK DPR akan Panggil Boni Hargens Terkait Kasus Rasis Ruhut

JAKARTA - Badan Kehormatan (BK DPR) akan memanggil pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens. Pemanggilan itu terkait laporan Boni terhadap dugaan aksi rasis yang dilakukan anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul.
"Boni kita panggil pekan depan. Hari Rabu (18/12/2013). Kemarin sudah diputuskan dipanggil sebelum reses," kata Anggota BK DPR Ali Maschan Moesa di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Ali mengatakan pengaduan tersebut sudah memenuhi syarat untuk ditindak lanjuti. Politisi PKB itu baru melihat gambar aduan tersebut. Sementara mengenai video kemungkinan ada di sekretariat.
Selain itu, Ali juga mengatakan pihaknya akan memanggil Politisi PPP Irgan Chairul Mafidz dan Politisi Demokrat Nasir terkait dugaan perseteruan di ruang pimpinan Komisi IX.
"Pemanggilan ini sudah diputuskan di rapat internal kemarin Selasa," katanya.
Sebelumnya Boni menuturkan, insiden penghinaan kepada dirinya terjadi saat acara diskusi membahas mengenai kasus korupsi Hambalang dan Bu Pur di televisi nasional.
Saat itu Boni kebagian untuk menjelaskan perkara tersebut.
Akan tetapi, kata Boni, Ruhut Sitompul tiba-tiba emosi dan kehilangan kontrol saat dirinya dimintai tanggapan soal kasus Hambalang dan Bu Pur. Ruhut menyebut Boni adalah orang kulit hitam yang harus dilawan.
"Ruhut marah dan lost control, Ruhut bilang lumpur Lapindo warnanya hitam, Boni Hargens kan hitam, jadi orang hitam harus dilawan,"ujar Direktur Lembaga Pemilih Indonesia ini.
Sebelumnya Boni menuturkan, insiden penghinaan kepada dirinya terjadi saat acara diskusi membahas mengenai kasus korupsi Hambalang dan Bu Pur.
Saat itu Boni kebagian untuk menjelaskan perkara tersebut. Akan tetapi, kata Boni, Ruhut Sitompul tiba-tiba emosi dan kehilangan kontrol saat dirinya dimintai tanggapan soal kasus Hambalang dan Bu Pur. Ruhut menyebut Boni adalah orang kulit hitam yang harus dilawan.
"Ruhut marah dan lost control, Ruhut bilang lumpur Lapindo warnanya hitam, Boni Hargens kan hitam, jadi orang hitam harus dilawan,"ujar Direktur Lembaga Pemilih Indonesia ini.

Petinggi Demokrat: Ruhut Itu Pemain Sinetron yang Berpolitik

Sepak terjang politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, kembali mendapat sorotan negatif dari petinggi partai tersebut. Kali ini, kritik keluar dari anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok.
Menurut Mubarok, Ruhut Sitompul hanya pemain sinetron yang berpolitik. Karena itu, ia tak heran apabila anggota Komisi III DPR itu sering membuat gaduh dan menuai kontroversi.
"Ruhut itu pemain sinetron. Dalam berpolitik, dia suka berperan sebagai pemain sinetron," kata Mubarok saat dijumpai di sela-sela acara seminar politik kebangsaan di Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2013).
Mubarok mengaku tak paham alasan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Ruhut sebagai juru bicara. Sebab, sikap yang ditunjukkan Ruhut lebih banyak memberikan gangguan ketimbang manfaat untuk Demokrat.
"Menurut penilaian umum tentu (sikap Ruhut) tidak pas, tapi kadang diperlukan," ujarnya.
Sebelumnya, penilaian negatif juga sempat dilontarkan oleh Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat TB Silalahi. Ia mengaku prihatin dengan sikap yang kerap ditunjukkan oleh Ruhut yang gagal memberikan contoh baik kepada kader internal dan masyarakat.
TB Silalahi menegaskan, seharusnya Ruhut mampu menguasai emosinya dan mengintrospeksi diri. Ia khawatir, lama-kelamaan sikap-sikap dari Ruhut ini akan semakin mengganggu citra Partai Demokrat.
Seperti diketahui, Ruhut Sitompul begitu populer dengan pembawaan dan gaya bicaranya yang keras. Untuk hal-hal tertentu, ia bahkan berani mengeluarkan serangan terbuka untuk pihak yang kontra pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Beberapa hari lalu, Ruhut diadukan ke Polda Metro Jaya dan Badan Kehormatan DPR oleh pengamat politik Boni Hargens dengan tuduhan penghinaan rasial. Saat didesak meminta maaf, Ruhut justru menolak dan mengancam akan melaporkan balik Boni dengan tuduhan penghinaan kepada Presiden SBY.

Disebut Pesinetron Politik, Ruhut Kritik Balik Petinggi Demokrat

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul mengkritik balik petinggi Demokrat Ahmad Mubarok. Anggota Dewan Pembina Demokrat itu menilai Ruhut sebagai pemain sinetron yang berpolitik.
Ruhut pun bereaksi mengenai kritik tersebut.
"Siapa dia Mubarok?Kalau dia lebih baik jadi opa-opa lebih pikun," kata Ruhut di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Ruhut pun malas berkomentar lebih mengenai ucapan Mubarok itu.
"Mau apa? Sudah deh enggak usah komen soal saya," tuturnya.
Sebelumnya, sepak terjang politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, kembali mendapat sorotan negatif dari petinggi partai tersebut. Kali ini, kritik keluar dari anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok.
Menurut Mubarok, Ruhut Sitompul hanya pemain sinetron yang berpolitik. Karena itu, ia tak heran apabila anggota Komisi III DPR itu sering membuat gaduh dan menuai kontroversi.
"Ruhut itu pemain sinetron. Dalam berpolitik, dia suka berperan sebagai pemain sinetron," kata Mubarok saat dijumpai di sela-sela acara seminar politik kebangsaan di Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2013).
Mubarok mengaku tak paham alasan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk Ruhut sebagai juru bicara. Sebab, sikap yang ditunjukkan Ruhut lebih banyak memberikan gangguan ketimbang manfaat untuk Demokrat.
"Menurut penilaian umum tentu (sikap Ruhut) tidak pas, tapi kadang diperlukan," ujarnya.

Komunitas Maluku Jakarta Minta Demokrat Pecat Ruhut

JAKARTA -  Komunitas Maluku Jakarta meminta DPP Partai Demokrat untuk mencabut mandat kadernya Ruhut Sitompul dan memecatnya dari Partai Demokrat atas pernyataan yang diduga dilontarkan Ruhut terhadap pengamat politik Universitas Indonesia, Boni Hargens, yang kebetulan orang Indonesia bagian Timur.
Dalam pernyataannya, Ruhut menyebut warna kulit Boni hitam dan menyamakannya dengan warna lumpur Lapindo yang berwarna hitam sehingga harus dilawan.
"Partai Demokrat harus segera mencabut mandat Ruhut Sitompul sebagai anggota DPR RI dan memecatnya dari Demokrat," ujar Syafruddin Lontor, Ketua Lembaga Kajian Mahasiswa dan Pemuda Maluku Jakarta, saat menggelar konferensi pers di Galeri Cafe, Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Selain itu, Komunitas Maluku di Jakarta juga meminta agar Ruhut mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada semua elemen masyarakat Indonesia bagian Timur.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, Komunitas Maluku akan menganggap Demokrat sebagai partai bermasalah dan partai rasis.
"Dan kami menghimbau masyarakat Indonesia Timur di 2014 jangan memilih partai rasis dan politisasi rasis,"ujar Syafruddin.
Berbagai elemen Maluku di Jakarta menilai pernyataan Ruhut tersebut menjadi presden buruk dan adanya pengkotak-kotakan Indonesia berdasarkan SARA.
"Saudara Ruhut harus meminta maaf kepada publik. Dia paham hukum dan politik tapi tidak sesuai dengan perilakunya. Ruhut harus segera meminta maaf terhadap Boni Hargens karena ini sudah melukai. Kita harus saling menghargai suku ras dan agama. Ini bukan efeknya kepada Boni Hargens saja, tapi kepada seluruh rakyat Indonesia. Perbedaan kelompok kan nggak boleh," kata dia.
Arnold Thenu, Ketua Forum Masyarakat Maluku, juga sependapat. Menurutnya, rasis itu lebih kejam dibandingkan dengan pembunuhan sebab rasis bisa memecah belah masyarakat.
"Saya cukup apresiasi tindakan Bung Boni Hargens melalui hukum tanpa berperilaku yang sama atau menyerang balik Ruhut Sitompul. Rasis harus dilawan karena lebih kejam dari pembunuhan," kata dia.

Musisi Jalanan di Surabaya Kecam Ruhut Sitompul

SURABAYA,- Sejumlah musisi jalanan Surabaya menggelar aksi musik keprihatinan di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (14/12/2013). Mereka mengecam pernyataan Ruhut Sitompul yang diskriminatif, dan meminta SBY memecat Ruhut Sitompul. Sambil bernyanyi diiringi alat musik sederhana, para musisi ini juga membawa spanduk bertuliskan kecaman atas sifat Ruhut Sitompul.
"Pernyataan itu tidak selayaknya keluar dari mulut wakil rakyat, anggota DPR RI yang terhormat," kata korlap aksi, Suro Ngelantur.
Menurutnya, Indonesia adalah negeri multikultur yang menjunjung tinggi keberagaman dan kesetaraan.
"Ruhut harus meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas perlakuannya yang rasis dan tidak menghormati keberagaman," tambah Suro.
Kasus Ruhut mencuat setelah pengamat politik Boni Hargens melaporkan ulah Ruhut ke Polda Metro Jaya. Ruhut dilaporkan karena pada sebuah acara di televisi, Ruhut menyerang Boni secara rasial.
Namun, anggota Fraksi Demokrat tersebut berkilah tidak pernah melakukan tindakan rasial kepada Boni. Dia hanya menyebut Boni pengamat hitam yang kerap mengkritik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.


sumber : tribun
Share this article :

Total Visitors


 
Support : Dre@ming Media | Dre@ming Post | I Wayan Arjawa, S.T.
Copyright © 2011. Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Excata Published by DLC
Proudly powered by Dre@ming Media