Raja Keraton Surakarta Terpaksa Lewat Pintu Belakang - Indonesia
Headlines News :
Home » » Raja Keraton Surakarta Terpaksa Lewat Pintu Belakang

Raja Keraton Surakarta Terpaksa Lewat Pintu Belakang

Written By Dre@ming Post on Jumat, 25 Mei 2012 | 05.00

Jumat, 25 Mei 2012 | 04:49

Paku Buwono XIII Hangabehi (tengah) dan KGPH Panembahan Tedjowulan (kanan) dalam acara syukuran rekonsiliasi keluarga Keraton Surakarta, di Jakarta, Minggu (20/5/2012). Keraton Surakarta mengalami perpecahan pada tahun 2004, setelah wafatnya Paku Buwono XII yang tidak meninggalkan putera mahkota, namun dengan adanya rekonsiliasi tersebut kini Keraton Surakarta bersatu dengan PB XIII Hangabehi sebagai rajanya.
SOLO - Raja Dwi Tunggal Keraton Surakarta PB XIII Hangabehi dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan menunggu cukup lama di pintu gerbang masuk utama di Korikamandoengan sebelum bisa masuk keraton.
Wartawan Tribun Jogja melaporkan, keduanya berhasil masuk setelah lewat pintu belakang, yakni pintu Sasono Putro Barat.

Hal itu dilakukan karena setelah menunggu sekitar 30-an menit, pintu gerbang utama yang digembok dari dalam tak kunjung dibuka. Sebab, negosiasi yang dilakukan oleh perwakilan Lembaga Dewan Adat dan perwakilan Hangabehi-Tedjowulan berlangsung buntu. Kapolresta Solo Kombes Pol Asjimain dan Dandim
0735 Letkol Inf Widi Prasetijono yang mencoba menengahi juga tak berhasil mencairkan suasana.

Tak ingin menunggu terlalu lama, Hangabehi dan Tedjowulan yang baru saja mengikuti pertemuan bersama Muspida Solo terkait rekonsoliasi langsung menuju ke mobil Pajero Sport AD 7220 AH. Hangabehi duduk di bagian belakang, sedang Tedjowulan duduk depan, samping sopir. Mobil itu melaju pelan ke arah barat dikawal oleh mobil dari Polresta Solo. Mobil Pajero merah itu berhenti tepat di mulut pintu masuk Sasono Putro Barat.

Awalnya pintu masuk tetap tertutup rapat, dikunci dari dalam. Namun setelah di ketok keras beberapa kali, abdi dalem yang ada didalam kemudian membukakan pintu. Mobil yang ditumpangi Hangabehi-Tedjowulan bersama keluarganya itupun bergegas masuk. Satu mobil lagi dibelakangnya juga ikut masuk. "Wartawan dilarang masuk," teriak Bambang Pradotonagoro melarang para wartawan.

Beberapa saat kemudian Kapolres dan Dandim juga ikut masuk. GPH Suryo Wicaksono, adik Hangabehi yang ikut selama proses rekonsoliasi di Jakarta mengaku heran atas ulah yang dilakukan oleh Lembaga Dewan Adat. Bagaimana mungkin seorang raja yang mau pulang ke rumahnya sendiri malah digembok dari dalam. "Ini sudah keterlaluan. Kita bisa masuk lewat Sasono Putro tadi juga karena memaksa," katanya.



sumber : tribun
Share this article :

Total Visitors


 
Support : Dre@ming Media | Dre@ming Post | I Wayan Arjawa, S.T.
Copyright © 2011. Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Excata Published by DLC
Proudly powered by Dre@ming Media