Dubes AS Harus Klarifikasi, Busyro: Belum Ada Indikasi? - Indonesia
Headlines News :
Home » » Dubes AS Harus Klarifikasi, Busyro: Belum Ada Indikasi?

Dubes AS Harus Klarifikasi, Busyro: Belum Ada Indikasi?

Written By Dre@ming Post on Sabtu, 12 Maret 2011 | 16.56

Sabtu, 12 Maret 2011 | 13:24 WIB

JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel didesak untuk segera memberikan klarifikasi terhadap pemberitaan koran Australia, The Age dan The Sydney Morning Herald. Desakan diberikan oleh Wasekjen Demokrat Saan Mustofa dan Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq.

"Kedutaan AS harus klarifikasi. Kalau tak bisa dipertanggungjawabkan ini kan bisa kategori fitnah," katanya di Warung Daun Cikini, Sabtu (12/3/2011).

Menurut Anggota Komisi I DPR RI ini, masyarakat seharusnya tak langsung percaya karena pemberitaan tersebut ditulis berdasarkan informasi-informasi dari WikiLeaks.

Mahfudz menyebut informasi WikiLeaks belum didukung oleh data-data yang kuat. Oleh karena itu, tak perlu direspons dengan sangat reaktif.

Bahkan, Mahfudz mempertanyakan motif WikiLeaks melansir
informasi-informasi ini.

Oleh karena informasi yang simpang siur, Saan mengatakan Demokrat juga akan mengambil langkah mendesak Kedutaan AS untuk mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut. "Kami dari partai akan minta Menteri Luar Negeri agar mendesak Dubes AS untuk klarifikasi. Secepatnya," tegasnya.

Demokrat, lanjut Saan, menaruh kepercayaan kepada integritas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istrinya, Ani Yudhoyono. Menurutnya tak mungkin Presiden SBY melakukan tindakan seperti yang ditulis dalam artikel tersebut. 

 Busyro: Belum Ada Indikasi


YOGYAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK belum akan menindaklanjuti berita yang dimuat harian di Australia, The Age dan The Sydney Morning Herald yang memberitakan adanya dugaan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Ketua KPK Busyro Muqodas menjawab pertanyaan wartawan sebelum tampil sebagai pembicara dalam bedah buku di kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (12/3/2011).

Pada kesepatan tersebut Busyro mengatakan dugaan tersebut masih sekadar berita dan belum ada indikasi. Karenanya belum ada alasan bagi KPK untuk menindaklanjutinya.

Busyro mengakui berita tesebut memang berita menarik, namun belum ada indikasi. Karenanya KPK masih akan menunggu perkembangan kasus tersebut.

Lebih lanjut Busyro mengatakan KPK tidak mudah terjebak untuk bersikap reaktif dalam menanggapi berita koran Australia ini. "Kami terbiasa bekerja dalam suasana yang dingin, kondusif tidak reaktif gitu lho. Jadi ini berita yang menarik, kita tunggu perkembangannya" tegas Busyro.
 Sumber : KOMPAS
Share this article :

Total Visitors


 
Support : Dre@ming Media | Dre@ming Post | I Wayan Arjawa, S.T.
Copyright © 2011. Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Excata Published by DLC
Proudly powered by Dre@ming Media