Sri Lengserkan, CIA: Hadi Poernomo Dirjen Pajak Arogan Paling Korup - Indonesia
Headlines News :
Home » , , , , , , , , » Sri Lengserkan, CIA: Hadi Poernomo Dirjen Pajak Arogan Paling Korup

Sri Lengserkan, CIA: Hadi Poernomo Dirjen Pajak Arogan Paling Korup

Written By Dre@ming Post on Senin, 05 Mei 2014 | 07.52

Bahkan, karena praktik kotornya tersebut, AS melalui agen intelijennya, Central Intelligence Agency (CIA), menggelar "operasi" untuk menjatuhkan Hadi Poernomo dari jabatannya sebagai Dirjen Pajak pada tahun 2006 silam. Hal tersebut, terungkap dalam kawat diplomatik rahasia berkode JAKARTA 00005420 001.2 OF 004, seperti yang dilansir dari laman wikileaks.org, Minggu (4/5/2014). Dalam kawat rahasia itu, agen CIA menggambarkan Hadi sebagai sosok angkuh nan arogan. Pemerintah AS, kesal terhadap tindakan Hadi yang mencekal terhadap wajib pajak yang tengah diperiksa.
Laporan Rahasia CIA: Hadi Poernomo Dirjen Pajak Arogan Paling Korup

JAKARTA - Mantan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hadi Poernomo, yang kekinian menjadi tersangka kasus Pajak Bank Central Asia, ternyata memiliki predikat buruk di mata internasional, terutama Amerika Serikat.

Hadi Poernomo, dinilai sebagai "tokoh terkorup dari para koruptor pajak" oleh pemerintah AS. Sementara di kalangan pebisnis berskala internasional, ia dianggap sebagai "birokrat kotor".

Predikat tersebut, melekat pada diri Hadi sejak menjadi Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan RI.

Bahkan, karena praktik kotornya tersebut, AS melalui agen intelijennya, Central Intelligence Agency (CIA), menggelar "operasi" untuk menjatuhkan Hadi Poernomo dari jabatannya sebagai Dirjen Pajak pada tahun 2006 silam.

Hal tersebut, terungkap dalam kawat diplomatik rahasia berkode JAKARTA 00005420 001.2 OF 004, seperti yang dilansir dari laman wikileaks.org, Minggu (4/5/2014).

Dalam kawat rahasia itu, agen CIA menggambarkan Hadi sebagai sosok angkuh nan arogan. Pemerintah AS, kesal terhadap tindakan Hadi yang mencekal terhadap wajib pajak yang tengah diperiksa.

Hadi, masih menurut surat rahasia tersebut, merupakan orang yang menjadi "teladan" anak buahnya dalam praktik suap menyuap perkara pajak di instansinya.

Bahkan, berdasarkan laporan agen CIA, hadi tidak segan-segan memonitor harta wajib pajak menggunakan foto satelit untuk memuluskan praktik kotornya tersebut.

"Di bawah kepemimpinan Hadi, kedisiplinan petugas pajak menipis. Surat ketetapan pajak menjadi norma untuk memaksa perusahaan bernegosiasi (suap)," lapor agen CIA dalam dokumen yang dibocorkan Wikileaks tersebut.

Laporan intelijen itu juga mengutip ungkapan rasa gembira dari para pebisnis, setelah Hadi Poernomo berhasil dilengserkan dari kursi Dirjen Pajak Kemenkeu RI.

"Orang terkorup dari para koruptor di Dirjen Pajak akhirnya bisa dijatuhkan. 'Pria yang tidak terkalahkan' itu akhirnya dapat digulingkan. Ini adalah peristiwa menakjubkan." Bahkan, komentar dalam dokumen tersebut mengungkapkan rasa gembira intelijen atas kejatuhan Hadi Poernomo. Mereka menulis: "The Mighty Have Fallen", si kuat telah jatuh. Hingga berita ini dimuat, belum diperoleh konfirmasi dari mantan Dirjen Pajak Kementeriaun Keuangan Hadi Poernomo.

Sri Mulyani Lengserkan Hadi Poernomo Usai Didesak Bank Dunia dan IMF

JAKARTA - Tersangka kasus suap pajak Bank Central Asia, Hadi Poernomo, ternyata pernah menjadi orang kuat saat menjadi pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan RI.

Hadi, menjadi Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu RI yang korup tapi tetap dipertahankan selama era Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga tetap bertahan meski menteri keuangan sudah empat kali diganti.

Namun, keperkasaannya tersebut tak berdaya setelah SBY menunjuk Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.

Hanya dalam jangka waktu lima bulan sejak dilantik, Sri Mulyani sukses melengserkan Hadi Poernomo sebagai dirjen pajak.

Ternyata, keberhasilan Sri Mulyani menggulingkan dirjen korup tersebut bukan lantaran ada programnya pribadi untuk mereformasi institusi perpajakan.

Menurut laporan dalam kawat diplomatik rahasia Amerika Serikat berkode JAKARTA 00005420 001.2 OF 004, seperti yang dilansir dari laman wikileaks.org, Minggu (4/5/2014), Sri Mulyani didesak melengserkan Hadi Poernomo yang dinilai merugikan pebisnis AS.

"Ketika Sri Mulyani mengunjungi Washington DC untuk bertemu World Bank (Bank Dunia) dan International Monetary Fund (IMF), komunitas lembaga donor mendesaknya untuk 'membuat gebrakan' yakni memecat Poernomo," terang dokumen tersebut.

Sehari setelah Sri Mulyani kembali ke Indonesia, yakni 26 April 2006, ia langsung melantik Darmin Nasution sebagai pengganti Hadi Poernomo.

Masih menurut laporan intelijen AS tersebut, Darmin Nasution dinilai bukan sosok ideal sebagai pengganti Hadi Poernomo dan juga untuk melindungi perusahaan-perusahaan AS di Indonesia semisal Freeport.

Namun, laporan itu menyebutkan seorang insurance executive di barat mengatakan, sosok Darmin bisa melakukan apa saja untuk menyelesaikan persoalan.

Contohnya, Darmin berani "membayar" Komisi XI DPR Ri senilai 100 ribu Dolar AS pada tahun 2004, demi memuluskan amandemen undang-undang kepailitan.

Hingga berita ini dimuat, belum diperoleh konfirmasi dari mantan Dirjen Pajak Kementeriaun Keuangan Hadi Poernomo, dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani.



sumber : tribun
Share this article :

Total Visitors


 
Support : Dre@ming Media | Dre@ming Post | I Wayan Arjawa, S.T.
Copyright © 2011. Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Excata Published by DLC
Proudly powered by Dre@ming Media