Nyaris, Pasukan RI Serbu Perompak Somalia ? - Indonesia
Headlines News :
Home » » Nyaris, Pasukan RI Serbu Perompak Somalia ?

Nyaris, Pasukan RI Serbu Perompak Somalia ?

Written By Dre@ming Post on Sabtu, 16 April 2011 | 06.39

Sabtu, 16/04/2011 02:19 WIB

Jakarta - Pemerintah Indonesia ternyata sudah mengirimkan dua buah kapal ke perairan Somalia untuk menyelamatkan Kapal MV Sinar Kudus beserta 20 ABK yang disandera perompak Somalia. Sayangnya, saat kapal hampir di sasaran, kapal MV Sinar kudus ternyata sudah disandarkan di tepi pantai tempat dimana markas perompak Somalia berada oleh para perompak.

"Karena saat itu kapal masih di laut lepas, hasil rapat sampai kita memilih opsi penyerbuan dan pasukannya telah disiapkan benar oleh TNI," ujar Menkopolhukam Djoko Suyanto dalam jumpa pers di Kemenkopohukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (15/4/2011).

Djoko membantah jika pemerintah tidak mengambil tindakan tegas untuk mengatasi persoalan ini. Menurutnya, sejak terdengar kabar perompakan tersebut, pemerintah terkait terus melakukan koordinasi dengan pemilik kapal agar menjalin komunikasi dengan para perompak. Selain itu, opsi penyerbuan juga menjadi pertimbangan yang akhirnya dipilih.

"Tapi kita kan tidak bisa memutuskan sesuatu dengan gegabah dan menginformasikan semuanya kepada publik," katanya.

Kapal dengan kekuatan yang cukup memadai itu berangkat menuju perairan Somalia sejak 18 Maret lalu. 40 Personel gabungan dari Marinir dan Kopasus yang di terbangkan terlebih dulu dengan pesawat untuk kemudian bertemu dengan kapal TNI yang dikirimkan di Colombo.

"Nah saat pasukan tiba di kapal, pada tanggal 23 Maret saat menuju Somalia, kapal yang tadinya berada di lepas pantai sudah berada di tepi pantai yang merupakan markas utama mereka. Dan saat itu opsi penyerbuan menjadi sangat complicated," katanya.

Saat itu kapal MV Sinar kudus hanyalah satu dari 8 kapal hasil perompakan yang dilakukan Somalia. Kapal-kapal ini dijaga ketat oleh sindikat perompak.

"Dalam hal ini kita mengutamakan keselamatan ABK, dan apabila kita gegabah dalam bertindak, justru keselamatan awak kapal akan terancam," jelas Djoko yang mengenakan batik biru.

Jika kapal itu tetap pada posisi yang sama, lanjut Djoko, tentunya penyerbuan akan lebih mudah dilakukan. Tapi apa daya, posisi perairan Somalia yang sangat jauh membuat waktu tidak bisa diprediksi sehingga perompak lebih dulu memindahkan posisi kapal.

Karena serbuan itu tertunda, dan berdampak buruk jika diteruskan hingga ke tepi pantai, akhirnya pemerintah memilih jalan negosiasi melalui pemilik kapal dengan perompak. Djoko menjamin, komunikasi itu terus dilakukan sampai sekarang.

"Komunikasi dan negosiasi itu terus kita lakukan setiap hari," imbuhnya.

"Mudah-mudahan tidak ada lagi kesan seolah pemerintah tidak berbuat apa-apa, tidak  menyiapkan, TNI punya kemampuan dan sudah diberangkatkan. Tapi sekali lagi tidak boleh gegabah, karena yang utama adalah keselamatan awak. Dan opsi itu harus dipahami masyarakat luas," tandas Djoko.

sumber : detik
Share this article :

Total Visitors


 
Support : Dre@ming Media | Dre@ming Post | I Wayan Arjawa, S.T.
Copyright © 2011. Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Excata Published by DLC
Proudly powered by Dre@ming Media