Drama Penangkapan Bambang Widjojanto, Dan Kemudian Dibebaskan? - Indonesia
Headlines News :
Home » , , , » Drama Penangkapan Bambang Widjojanto, Dan Kemudian Dibebaskan?

Drama Penangkapan Bambang Widjojanto, Dan Kemudian Dibebaskan?

Written By Dre@ming Post on Sabtu, 24 Januari 2015 | 09.27

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dibebaskan dari tahanan Bareskrim, Sabtu (24/1/2015).
Bareskrim Tangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto

JAKARTA - Pihak Bareskrim Mabes Polri menangkap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. Belum diketahui apa yang menyebabkan Bambang ditangkap.

"Iya tadi dibawa oleh Bareskrim Mabes Polri. Mungkin sekarang posisinya di Bareskrim," kata Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi, Jumat (23/1/2015).

Bambang ditangkap saat mengantar anaknya ke sekolah. Namun, hingga saat ini belum diketahi apa penyebab Bareskrim menangkap Bambang.

"Belum ada keterangan ditangkap karena kasus apa," jelas Johan.

Apa Dasar Bareskrim Tangkap Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto?

JAKARTA - Petugas Bareskrim Mabes Polri menangkap Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. Belum jelas atas dasar kasus apa Bambang ditangkap.

"Belum ada keterangan ditangkap karena kasus apa," ujar Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi, Jumat (23/1/2015).

Menurut keterangan sumber detikcom yang mengetahui proses penangkapan, petugas Mabes Polri juga tidak menyampaikan secara jelas atas kasus apa penangkapan BW tersebut.

"Mereka tidak menyampaikan," ujar sumber itu.

Bambang ditangkap saat mengantar anaknya ke sekolah. Dia belum sempat tiba di kantor KPK.

Bambang selama ini dikenal sebagai pimpinan yang paling vokal dalam penanganan kasus. Tak terkecuali kasus besar terakhir yakni kasus rekening gendut Komjen Budi Gunawan.

Sementara itu, Ketua DPR RI Setya Novanto mengaku terkejut mendengar penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto oleh Bareskrim Mabes Polri saat mengantarkan anaknya sekolah. Novanto berharap ada kepatutan norma hukum dalam kasus tersebut.

Bambang Widjojanto Ditangkap karena Kasus Pilkada?

JAKARTA - Penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto oleh Badan Reserse Kriminal Polri, diduga terkait kasus Pilkada Kotawaringin dan Kasus Papua.

"Bambang ditangkap karena diduga terkait kasus pilkada Kotawaringin dan kasus Papua," ujar sumber, Jumat (23/1/2015).

Sebelumnya, Bambang dikabarkan ditangkap oleh pihak Bareskrim Mabes Polri.

Menurut sumber, Jumat (23/12015, Bambang ditangkap saat mengantar anaknya ke sekolah. "Saat ini sudah berada di Bareskrim Mabes Polri," ujar sumber tersebut.

Hingga berita ini diturunkan,  masih mencari inforasi baik dari Mabes Polri maupun dari pihak KPK. Belum berhasil menghubungi Juru Bicara KPK, Johan Budi.

Kami mencoba menghubungi dua nomor Ketua KPK Abraham Samad. Nomor pertama tidak diangkat sementara nomor lainnya tidak aktif.

Ini Kronologi Penangkapan Bambang Widjojanto Oleh 'Bareskrim'

JAKARTA - Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap oleh orang-orang yang mengaku Bareskrim Mabes Polri. Bambang ditangkap saat mengantar anaknya sekolah.

Saat menangkap, Bambang tak didampingi sang ajudan. Hingga saat ini, belum jelas apa alasan penangkapan itu.

Berikut kronologi penangkapan Bambang berdasarkan keterangan dari ajudan dan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi:

Jumat (23/1/2015) sekitar pukul 07.00 WIB

Bambang tengah mengantar anaknya ke sekolah di Depok, Jawa Barat.

Pukul 07.30 WIB

Ada beberapa orang yang mengaku dari Bareskrim Mabes Polri yang ingin menangkap Bambang. Mereka tak menyebut penangkapan itu terkait apa.

Pukul 08.00 WIB

Ajudan Bambang mendapat telepon langsung dari Bambang yang menerangkan bahwa ada pihak Bareskrim yang menangkapnya. Dan langsung akan dibawa ke kantor Bareskrim.

Pukul 08.30 WIB

Ajudan Bambang sampai di kediaman Bambang dan mendapatkan konfirmasi dari pihak keluarga.

Pukul 09.30 WIB

KPK mengirim tim ke Mabes Polri untuk memastikan ‎penangkapan Bambang.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto Dibebaskan

JAKARTA - Sabtu pukul 01.15 WIB, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dilepaskan dari penahanan. Hal ini dilakukan setelah Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Pradja menemui Wakapolri Komjen Badrodin Haiti.

Bambang Widjojanto yang mengenakan kaos hitam terlihat tenang. Ia didampingi tim pengacaranya dan sejumlah koalisi masyarakat sipil antikorupsi, Sabtu (24/1/2015) dini hari.

"Pertama, saya ucapkan terimakasih kepada semua masyarakat yang memberikan dukungan atas apa yang sudah dilakukan KPK. Terimakasih juga kepada kepolisian, bahwa pemeriksaan bisa diselesaikan malam ini," ujar Bambang yang memberikan keterangan selama 10 menit.

Kedua, Bambang mengatakan bahwa masih banyak masalah dan banyak tantangan. "Untuk itu kita harus menjaga dan merapatkan barisan untuk meningkatkan kewaspadaan," tegas Bambang.

"Ketiga, semua tantangan ini untuk menjaga agar negeri ini lebih baik, menjaga agar pemberantasan korupsi lebih baik dan menjaga agar lembaga penegak hukum tetap berada di relnya," ujar Bambang.

Kendati begitu, Bambang harus menjalani pemeriksaan lanjutan pada pekan depan. "Benar Pak Bambang sudah boleh pulang," kata seorang pejabat KPK kepada wartawan.

Pantauan saat ini kantor KPK masih ramai oleh pendukung KPK. Atas kabar tersiar itupun mereka langsung bersorak-sorai. "Saya dapat kabar Pak Bambang sedang di mobil menuju kemari," kata seorang orator.

Seperti diketahui Bambang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri, dengan tuduhan memerintahkan saksi memberikan keterangan palsu dalam persidangan sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di MAhkamah Konstitusi.

Salawat Nabi Iringi Kemunculan Bambang di KPK

JAKARTA - Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto disambut dengan salawat Nabi begitu muncul menemui media dan ratusan aktivis antikorupsi yang memberikan dukungan ke KPK.

Salawat nabi terus menggema begitu Bambang keluar dari gedung KPK menuju loby gedung, menemui wartawan dan para pendukung KPK selama ini, Sabtu (24/1/2015) dini hari.

Bambang yang mengenakan kaos hitam terlihat ceria. Sambil tersenyum, Bambang menyalami rekan, sahabat, aktivis dan karyawan KPK yang hingga pagi ini menunggu kepulangan Bambang di KPK.

Juru bicara KPK Johan Budi, Wakil Ketua KPK Zulkarnaen dan Adnan Pandu Pradja turut mendampingi Bambang.

"Saya ucapkan terimakasih atas segenap upaya teman-teman yang mendukung saya dan KPK dengan bersusah payah mempersoalkan berbagai hal yang bertentangan denga hukum," tegas Bambang.

Bambang Widjojanto: Ada Kepentingan Dilancarakan untuk Telikung Pemberantasan Korupsi

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto langsung menyambangi Kantor KPK, Jakarta, Sabtu, (24/1/2015) pagi, setelah ditangguhkan penahanannya oleh Bareskrim Polri.

Bambang langsung disambut antusias oleh para pendukung, para pegiat hak asasi manusia, pegiat antikorupsi dan seluruh lapisan masyarakat yang telah menunggu dari pagi hingga berganti hari.

"Pertama saya ucapkan terima kasih atas segenap upaya teman-teman semua untuk dukung saya dan KPK dengan bersusah payah melakukan tindkan-tindakan mempersoalkan berbagai hal yang dianggap bertentangan hukum,"kata Bambang.

Bambang juga menuturkan, tantangan ke depan masih menghadang. Ia meminta segenap lapisan masyarakat untuk merapatkan barisan. Langkan ini diperlukan untuk membangun solidnya KPK untuk membangun kemaslahatan masyarakat.

"Ketiga, kita harus tetap berupaya bersatu karena ada kepentingan yang dilakukan untuk menelikung. Itu sebabnya bantu kami menjalankan tugas dengan baik," ucap Bambang.

Bambang Kecup Pipi Istri Sesampainya di Rumah

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto akhirnya bisa pulang ke kediamannya, Jalan Kampung Lio, Cilodong, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu dini hari, (24/1/2015), sekitar pukul 04.15 WIB.

Salah satu pimpinan KPK itu langsung disambut sang istri, Sari Indra Dewi.

Sang istri yang mengenakan mukena berdiri di pintu masuk kediaman Bambang, tampak mata Sari berkaca-kaca melihat sang suami yang baru saja dilepaskan oleh Mabes Polri. Bambang kemudian mengecup pipi istrinya itu.

Keduanya lalu masuk ke ruang tengah, di mana sejumlah sajadah sudah disiapkan, dan salah seorang anak perempuan Bambang sudah duduk dengan mengenakan mukena. Saat Bambang tiba, adzan Subuh memang sudah berkumandang.

Tak lama Bambang berada di dalam rumah, ia lalu keluar dengan mengenakan baju gamis berwarna putih, bernama putra bungsunya yang akrab dipanggil Taqi yang juga mengenakan pakaian yang sama.

Keduanya lalu berjalan kaki menuju masjid Jami An'Nur yang terletak di sebelah kediaman Bambang. Mereka lalu melaksanakan ibadah shalat Subuh.

Bambang ditangkap polisi, Jumat pagi, dan menjadi tersangka dengan tuduhan meminta saksi memberikan keterangan palsu.

Bambang Yakin Penangkapannya Berkaitan Dengan Budi Gunawan

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto diamankan Polisi setelah lembaga anti rasuah itu menetapkan calon Kapolri Budi Gunawan sebagai tersangka pada pekan lalu. Oleh Polisi Bambang ditetapkan sebagai tersangka karena diduga terlibat kasus keterangan palsu.

Kepada wartawan di kediamannya di Jalan Kampung Bojong Lio, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/1/2015), Bambang mengaku yakin penetapan tersangka nya itu berkaitan dengan langkah KPK menetapkan Budi sebagai tersangka kasus gratifikasi dan suap itu.

"Pasti, itu pasti ada (kaitannya), nggak mungkin nggak ada," katanya.

Budi adalah calon tunggal yang ditunjuk Presiden Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi. Jenderal polsi yang diduga memiliki "rekening gendut" itu juga merupakan mantan ajudan Presiden ke-5 RI, Megawati Sukarnoputri.

Walau pun percaya penangkapannya berkaitan dengan Budi, namun ia enggan menyebut kejadian yang menimpanya itu sebagai aksi kriminalisasi yang dilakukan Polri.

Namun kata dia sebagai pimpinan KPK, kriminalisasi adalah salah satu resiko yang harus siap ia terima.

"Bukan kriminalisasi. Tapi saya telah menyiapkan keluarga saya sampai tahap itu," jelasnya.

Setelah ditetapkan sebagai tersangkan, kini nasib Bambang sebagai pimpinan Polri bergantung di keputusan Presiden yang mengajukan Budi Gunawan itu. Bambang mengaku percaya pada Presiden, dan akan menerima apapun keputusannya.

Bambang ditangkap polisi, Jumat pagi, dan menjadi tersangka dengan tuduhan meminta saksi memberikan keterangan palsu.

Ketika itu, tahun 2010, Bambang menjadi pengacara dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat.

Penahanan Bambang mengundang protes luas karena dianggap sebagai bagian dari upaya sistematis untuk menghalangi pemberantasan korupsi.






sumber : tribun
Share this article :

Total Visitors


 
Support : Dre@ming Media | Dre@ming Post | I Wayan Arjawa, S.T.
Copyright © 2011. Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Excata Published by DLC
Proudly powered by Dre@ming Media