Kongres PSSI Pekanbaru Kembali Ricuh
Pekanbaru - Kongres PSSI dengan agenda utama pemilihan Komite Pemilihan dan
Komite Banding Pemilihan di Hotel Premiere, Pekanbaru, Sabtu malam
kembali ricuh.
Pemilik suara yang tergabung dalam Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) mendesak masuk ke lokasi kongres, namun dihalang-halangi oleh pasukan keamanan yang diturunkan panitia.
Pemilik suara yang tergabung dalam Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) mendesak masuk ke lokasi kongres, namun dihalang-halangi oleh pasukan keamanan yang diturunkan panitia.
Akibatnya sempat terjadi aksi dorong, sehingga
pintu ruang lokasi
kongres terbuka. Selanjutnya seluruh pemilik suara yang mengklaim
dirinya sah untuk mengikuti kongres langsung menduduki kursi yang telah
disiapkan.
Meski peserta sudah masuk ke lokasi kongres, belum ada satupun
pihak pengurus PSSI selaku pelaksana kongres duduk di depan peserta
kongres yang ada. Dengan demikian, kongres yang sesuai rencana dibuka
pukul 19.30 WIB, hingga saat berita ini di turunkan belum dimulai.
"Kita adalah pemilik suara sah PSSI. Untuk klub yang punya hak
adalah Ketua dan Sekretaris," kata salah satu pemilik suara yang juga
Ketua Umum Persiba Balikpapan, Syahrir Taher, dihadapan peserta kongres.
Peserta yang datang dari pengurus provinsi PSSI, klub Indonesia
Super League (ISL), Divisi Utama, Divisi I hingga Divisi III, tetap
bertahan di lokasi kongres, meski belum satupun petinggi PSSI tiba di
lokasi kongres.
Exco PSSI Gelar Rapat Mendadak
Jakarta - Komite Eksekutif (Exco) PSSI menggelar rapat mendadak menyusul
adanya kericuhan jelang pembukaan Kongres PSSI di Hotel Premiere,
Pekanbaru, Sabtu malam.
Kongres PSSI yang agenda utama yakni pemilihan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan seharusnya berlangsung pukul 19.30 WIB.
"Melihat kondisi yang ada. Komite Eksekutif (Exco) gelar rapat, dan minta penjelasan situasi sebenarnya," kata Sekjen PSSI Nugraha Besoes di Hotel Arya Duta Pekanbaru, Sabtu malam.
Exco akan gelar rapat lanjutan pada Sabtu malam ini. "Kita tunggu rapat hasil rapat Exco itu," katanya.
Sebelumnya, Kongres PSSI dengan agenda utama pemilihan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan di Hotel Premiere, Pekanbaru, Sabtu malam kembali ricuh.
Pemilik suara yang tergabung dalam Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) mendesak masuk ke lokasi kongres, namun dihalang-halangi oleh pasukan keamanan yang diturunkan panitia.
Akibatnya sempat terjadi aksi dorong, sehingga pintu ruang lokasi kongres terbuka. Selanjutnya seluruh pemilik suara yang mengklaim dirinya sah untuk mengikuti kongres langsung menduduki kursi yang telah disiapkan.
Meski peserta sudah masuk ke lokasi kongres, belum ada satupun pihak pengurus PSSI selaku pelaksana kongres duduk di depan peserta kongres yang ada. Dengan demikian, kongres yang sesuai rencana dibuka pukul 19.30 WIB, hingga saat berita ini di turunkan belum dimulai.
"Kita adalah pemilik suara sah PSSI. Untuk klub yang punya hak adalah Ketua dan Sekretaris," kata salah satu pemilik suara yang juga Ketua Umum Persiba Balikpapan, Syahrir Taher, dihadapan peserta kongres.
Peserta yang datang dari pengurus provinsi PSSI, klub Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, Divisi I hingga Divisi III, tetap bertahan di lokasi kongres, meski belum satupun petinggi PSSI tiba di lokasi kongres.
Kongres PSSI yang agenda utama yakni pemilihan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan seharusnya berlangsung pukul 19.30 WIB.
"Melihat kondisi yang ada. Komite Eksekutif (Exco) gelar rapat, dan minta penjelasan situasi sebenarnya," kata Sekjen PSSI Nugraha Besoes di Hotel Arya Duta Pekanbaru, Sabtu malam.
Exco akan gelar rapat lanjutan pada Sabtu malam ini. "Kita tunggu rapat hasil rapat Exco itu," katanya.
Sebelumnya, Kongres PSSI dengan agenda utama pemilihan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan di Hotel Premiere, Pekanbaru, Sabtu malam kembali ricuh.
Pemilik suara yang tergabung dalam Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) mendesak masuk ke lokasi kongres, namun dihalang-halangi oleh pasukan keamanan yang diturunkan panitia.
Akibatnya sempat terjadi aksi dorong, sehingga pintu ruang lokasi kongres terbuka. Selanjutnya seluruh pemilik suara yang mengklaim dirinya sah untuk mengikuti kongres langsung menduduki kursi yang telah disiapkan.
Meski peserta sudah masuk ke lokasi kongres, belum ada satupun pihak pengurus PSSI selaku pelaksana kongres duduk di depan peserta kongres yang ada. Dengan demikian, kongres yang sesuai rencana dibuka pukul 19.30 WIB, hingga saat berita ini di turunkan belum dimulai.
"Kita adalah pemilik suara sah PSSI. Untuk klub yang punya hak adalah Ketua dan Sekretaris," kata salah satu pemilik suara yang juga Ketua Umum Persiba Balikpapan, Syahrir Taher, dihadapan peserta kongres.
Peserta yang datang dari pengurus provinsi PSSI, klub Indonesia Super League (ISL), Divisi Utama, Divisi I hingga Divisi III, tetap bertahan di lokasi kongres, meski belum satupun petinggi PSSI tiba di lokasi kongres.
Panitia Batalkan Kongres PSSI
Jakarta - Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang
seyogyanya digelar malam ini di Pekan Baru, Riau, batal, dan panitia
menyatakan pembatalan karena masalah keamanan.
Dalam jumpa pers Ketua Panitia Kongres PSSI Indra Mukhlis Adnan bersama Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan sejumlah pengurus lainnya di Pekan Baru Sabtu malam diumumkan mengenai pembatalan itu.
Menurut Indra Mukhlis, pihaknya sudah berkoordinasi dengan FIFA mengenai situasi yang berkembang di Pekan Baru yang dinilainya tidak kondusif, sehingga FIFA sepakat bahwa Kongres ditunda.
Indra mengatakan tidak berani menjamin keamanan para peserta sehingga memutuskan untuk membatalkan Kongres, meski ia sendiri mengaku belum meminta pertimbangan kepada aparat keamanan mengenai situasi di Pekan Baru.
Nugraha Besoes menyatakan tidak ingin terjadi keonaran, kerusuhan, atau pun kericuhan di Pekan Baru yang pada PON mendatang akan menjadi tuan rumah, oleh karenanya ia sepakat Kongres dibatalkan.
Ini menyangkut citra Pekan Baru yang akan menjadi tuan rumah PON mendatang, dan PSSI lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, kata Nugraha Besoes.
Dalam jumpa pers yang disiarkan langsung oleh sesuah stasiun televisi swasta itu tidak dijelaskan sampai kapan Kongres ditunda dan apakah akan tetap digelar di Pekan Baru, Riau atau di daerah lain.
Dalam jumpa pers Ketua Panitia Kongres PSSI Indra Mukhlis Adnan bersama Sekjen PSSI Nugraha Besoes dan sejumlah pengurus lainnya di Pekan Baru Sabtu malam diumumkan mengenai pembatalan itu.
Menurut Indra Mukhlis, pihaknya sudah berkoordinasi dengan FIFA mengenai situasi yang berkembang di Pekan Baru yang dinilainya tidak kondusif, sehingga FIFA sepakat bahwa Kongres ditunda.
Indra mengatakan tidak berani menjamin keamanan para peserta sehingga memutuskan untuk membatalkan Kongres, meski ia sendiri mengaku belum meminta pertimbangan kepada aparat keamanan mengenai situasi di Pekan Baru.
Nugraha Besoes menyatakan tidak ingin terjadi keonaran, kerusuhan, atau pun kericuhan di Pekan Baru yang pada PON mendatang akan menjadi tuan rumah, oleh karenanya ia sepakat Kongres dibatalkan.
Ini menyangkut citra Pekan Baru yang akan menjadi tuan rumah PON mendatang, dan PSSI lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, kata Nugraha Besoes.
Dalam jumpa pers yang disiarkan langsung oleh sesuah stasiun televisi swasta itu tidak dijelaskan sampai kapan Kongres ditunda dan apakah akan tetap digelar di Pekan Baru, Riau atau di daerah lain.
Komite Pemilihan dan Banding PSSI Terbentuk
Pekanbaru - Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan pengurus PSSI
periode 2011-2015 terbentuk melalui kongres yang demokratis di Hotel
Premiere Pekanbaru, Sabtu.
Pembentukannya sendiri dilakukan oleh pemilik suara PSSI yang berhasil mengambil alih jalannya kongres yang sebelumnya dikendalikan oleh PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid.
Pengambilalihan dilakukan setelah mayoritas pemilik suara memaksakan dirinya masuk ke ruang kongres setelah sebelumnya tidak bisa masuk karena pintu lokasi kongres masih dalam keadaaan tertutup.
Akibat kejadian tersebut pihak PSSI melalui Sekjen PSSI Nugraha Besoes membatalkan jalannya kongres, hanya saja pembatalan tidak dilakukan di Hotel Premiere namun dilakukan di Hotel Aryaduta dimana seluruh pengurus PSSI menginap.
Dengan terbentuknya Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan selanjutnya akan berkerja untuk melaksanakan kongres pemilihan Ketua Umum dan Wakil serta anggota EXCO PSSI periode 2011-2015 yang akan digelar sebelum 30 April nanti.
Adapun personel Komite Pemilihan yang berhasil dibentuk oleh pemilik suara adalah :
Pembentukannya sendiri dilakukan oleh pemilik suara PSSI yang berhasil mengambil alih jalannya kongres yang sebelumnya dikendalikan oleh PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid.
Pengambilalihan dilakukan setelah mayoritas pemilik suara memaksakan dirinya masuk ke ruang kongres setelah sebelumnya tidak bisa masuk karena pintu lokasi kongres masih dalam keadaaan tertutup.
Akibat kejadian tersebut pihak PSSI melalui Sekjen PSSI Nugraha Besoes membatalkan jalannya kongres, hanya saja pembatalan tidak dilakukan di Hotel Premiere namun dilakukan di Hotel Aryaduta dimana seluruh pengurus PSSI menginap.
Dengan terbentuknya Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan selanjutnya akan berkerja untuk melaksanakan kongres pemilihan Ketua Umum dan Wakil serta anggota EXCO PSSI periode 2011-2015 yang akan digelar sebelum 30 April nanti.
Adapun personel Komite Pemilihan yang berhasil dibentuk oleh pemilik suara adalah :
- Ketua : Harbiyansah Hanifah
- Wakil Ketua : Wisnu Wardhana
- Sekretaris : Hadiyandra
- Anggota : M. Yasin
- : Dirk Soplanit
- : Usman Pakaubun
- : Erizal Anwar
- Komite Banding :
- Ketua : Ahmad Riyadh
- Wakil Ketua : Umuh Muchtar
- Anggota : Rio Dinamore
- Anggota Pengganti : Muchdar
- : Abdulah Palla.(*)
Perwakilan FIFA Sudah Tinggalkan Pekanbaru
Jakarta - Perwakilan Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) Frank Van Hattum sudah
meninggalkan Pekanbaru, Riau, Sabtu malam, menyusul dibatalkannya
Kongres PSSI.
Pembatalan kongres sendiri dilakukan oleh Sekjen PSSI Nugraha Besoes yang mengaku sebelumnya telah melakukan rapat mendadak dengan perwakilan FIFA, AFC, serta seluruh anggota EXCO PSSI di Bandara Pekanbaru.
"Setelah berbicara dengan wakil FIFA, Frank Van Hattum dan wakil AFC JC Mutiah, kami sepakat membatalkan pelaksanaan kongres. Di mata FIFA ini bukan lagi soal keamanan, namun sudah menyangkut masalah keselamatan," kata Nugraha.
Menurut dia, pertemuan itu berlangsung di Bandara Syarif Kasim II sekitar pukul 20.15 WIB.
Dalam jumpa pers Sekjen didampingi Ketua Panitia Kongres PSSI Indra Mukhlis Adnan dan sejumlah pengurus lainnya di Hotel Arya Duta Pekan Baru.
Menurut Indra Mukhlis, pihaknya sudah berkoordinasi dengan FIFA mengenai situasi yang berkembang di Pekan Baru yang dinilainya tidak kondusif, sehingga FIFA sepakat bahwa Kongres ditunda.
Indra mengatakan tidak berani menjamin keamanan para peserta sehingga memutuskan untuk membatalkan Kongres, meski ia sendiri mengaku belum meminta pertimbangan kepada aparat keamanan mengenai situasi di Pekan Baru.
"Kami menggelar kongres dengan harapan agar segala masalah di tubuh PSSI bisa dituntaskan di Riau dengan cara berbudaya," katanya.
Namun, kata Indra, atas saran FIFA pihaknya tidak berani meneruskan kongres karena kondisi di lokasi tidak memungkinkan. "Saya minta agar kongres ini batal dan dikembalikan kepada PSSI. Kami sebagai pengprov PSSI Riau angkat tangan. Sejak awal memang sudah tampak tak ada silaturahmi yang baik, diantara peserta, apalagi menyangkut keamanan peserta," ujarnya.
Nugraha Besoes menyatakan tidak ingin terjadi keonaran, kerusuhan, atau pun kericuhan di Pekan Baru yang pada PON mendatang akan menjadi tuan rumah, oleh karenanya ia sepakat Kongres dibatalkan.
Ini menyangkut citra Pekan Baru yang akan menjadi tuan rumah PON mendatang, dan PSSI lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, kata Nugraha Besoes.
Pembatalan kongres sendiri dilakukan oleh Sekjen PSSI Nugraha Besoes yang mengaku sebelumnya telah melakukan rapat mendadak dengan perwakilan FIFA, AFC, serta seluruh anggota EXCO PSSI di Bandara Pekanbaru.
"Setelah berbicara dengan wakil FIFA, Frank Van Hattum dan wakil AFC JC Mutiah, kami sepakat membatalkan pelaksanaan kongres. Di mata FIFA ini bukan lagi soal keamanan, namun sudah menyangkut masalah keselamatan," kata Nugraha.
Menurut dia, pertemuan itu berlangsung di Bandara Syarif Kasim II sekitar pukul 20.15 WIB.
Dalam jumpa pers Sekjen didampingi Ketua Panitia Kongres PSSI Indra Mukhlis Adnan dan sejumlah pengurus lainnya di Hotel Arya Duta Pekan Baru.
Menurut Indra Mukhlis, pihaknya sudah berkoordinasi dengan FIFA mengenai situasi yang berkembang di Pekan Baru yang dinilainya tidak kondusif, sehingga FIFA sepakat bahwa Kongres ditunda.
Indra mengatakan tidak berani menjamin keamanan para peserta sehingga memutuskan untuk membatalkan Kongres, meski ia sendiri mengaku belum meminta pertimbangan kepada aparat keamanan mengenai situasi di Pekan Baru.
"Kami menggelar kongres dengan harapan agar segala masalah di tubuh PSSI bisa dituntaskan di Riau dengan cara berbudaya," katanya.
Namun, kata Indra, atas saran FIFA pihaknya tidak berani meneruskan kongres karena kondisi di lokasi tidak memungkinkan. "Saya minta agar kongres ini batal dan dikembalikan kepada PSSI. Kami sebagai pengprov PSSI Riau angkat tangan. Sejak awal memang sudah tampak tak ada silaturahmi yang baik, diantara peserta, apalagi menyangkut keamanan peserta," ujarnya.
Nugraha Besoes menyatakan tidak ingin terjadi keonaran, kerusuhan, atau pun kericuhan di Pekan Baru yang pada PON mendatang akan menjadi tuan rumah, oleh karenanya ia sepakat Kongres dibatalkan.
Ini menyangkut citra Pekan Baru yang akan menjadi tuan rumah PON mendatang, dan PSSI lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, kata Nugraha Besoes.
Sumber : Antara