Jumat, 8 Juli 2011 | 16:59 WIB
JAKARTA - Sebanyak 11 terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Anti Teror Polri akan melakukan aksi
penyerangan terhadap kepolisian. Selain itu, mereka juga menargetkan kelompok Jaringan Islam Liberal (JIL) sebagai sasaran.

"Mereka akan menyerang polisi seperti bom bunuh diri di Cirebon. JIL juga jadi sasaran mereka," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jumat (8/7/2011).
Sebelas orang yang ditangkap itu yakni Achmad Izzmi, Iwan Kurniawan, Muhammad Ichwan, Wandoyo,
Asmuni, Muhammad Irsyad, Ali Muhammad Akbar, Taufik Hidayat, Mansur Samin, Priyatmo, dan Suparmin. Mereka ditangkap di beberapa lokasi di Jakarta dan Pelabuhan Perak, Surabaya.
Asmuni, Muhammad Irsyad, Ali Muhammad Akbar, Taufik Hidayat, Mansur Samin, Priyatmo, dan Suparmin. Mereka ditangkap di beberapa lokasi di Jakarta dan Pelabuhan Perak, Surabaya.
Dari tangan mereka disita 9 pucuk senjata api berbagai jenis, 14 magazen, dan 272 amunisi. Anton mengatakan, senjata api itu diduga berasal dari Filipina lalu masuk ke Indonesia melalui Tawau, Nunukan Kalimantan Timur lalu Surabaya.
Dikatakan Anton, pihaknya belum banyak mendapatkan informasi mengenai rencana penyerangan itu lantaran mereka baru ditangkap. Begitu pula ketika ditanya apakah senjata api itu sudah pernah digunakan dalam aksi penyerangan sebelumnya. "Baru ditangkap kemarin. Belum sempat diselidiki," kata Anton.
Seperti diberitakan, kelompok teroris terus menargetkan polisi sebagai sasaran sebagai perlawanan terhadap penangkapan para pimpinan mereka. Terakhir, kelompok teroris menyerang tiga polisi ketika berjaga di daerah Palu, Sulawesi Tengah. Dua polisi tewas dalam penyerangan itu.
Kelompok teroris juga telah menargetkan JIL sebagai sasaran. Sebelumnya, aktivis JIL, Ulil Abshar Abdallah, dikirimi paket bom buku oleh kelompok teroris pimpinan Pepi Fernando. Bom itu meledak ketika dibuka oleh polisi.
sumber : kompas