Kamis, 15 September 2011 08:09
BATAM - Tak terkecuali wanita pekerja seks komersial (PSK) yang didatangkan dari beberapa daerah di Indonesia, ternyata kota Batam juga menjadi daerah yang menggiurkan oleh PSK asing.
Pasca-lebaran keberadaan pekerja seks komersial (PSK) asing juga terlihat marak di Batam. Sejauh ini, imigrasi Kota Batam belum mampu mengawasi para PSK asing itu. Bahkan, disinyalir oknum Imigrasi menerima dana 'siluman' dari pengusaha yang
menyajikan PSK asing tersebut.
menyajikan PSK asing tersebut.
Dari pantauan di sejumlah tempat hiburan yang tersebar di Batam, keberadaan PSK asing ini. Mereka tidak sulit dijumpai di sejumlah tempat hiburan malam yang ada di kawasan Nagoya dan Jodoh. PSK asing yang didatangkan dari sejumlah negara ini bersaing ketat untuk mencari tamu dengan para PSK pribumi. Bahkan, turis domestik ataupun luar negeri masih banyak memilih layanan jasa seks para PSK asing ini.
Dari penelusuran di salah satu tempat hiburan malam di kawasan Nagoya, pengusaha penyedia layanan PSK asing ini mematok tarif setiap layanan untuk melakukan hubungan haram dari PSK asing tersebut bervariasi. Adapun bandrol yang diberikan pengusaha jasa seks ini mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta untuk setiap orangnya.
Pengakuan dari salah seorang penyedia PSK asing ini, katanya, tingginya harga booking setiap PSK asing ini dikarenakan banyaknya biaya siluman yang harus didistribusikan pengusaha kepada oknum aparat. Hal ini untuk menutupi seluruh biaya agar usaha 'ilegal' tetap berjalan, pengusaha memberikan harga tinggi untuk setiap PSK asing tersebut.
Namun tidak sembarangan orang yang mendapat kesempatan layanan seks PSK asing ini. Pasalnya, pengusaha cukup berhati-hati untuk melihat calon tamu. Pasalnya, persaingan usaha yang melanggar aturan keimigrasian ini cukup ketat. Hingga diantara pengusaha saling berjaga-jaga dari jebakan.
"Bukan kita saja yang menyediakan PSK asing di Batam ini. Kita masih menyedia tempat PSK asing ini. Ada juga pengusaha yang menempatkan PSK asing ini di rumah-rumah saja, jadi pengusaha itu sudah ada pelanggan tetap. Jadi setiap butuh tinggal telepon saja," ujar salah seorang papi PSK asing yang beroperasi di sekitar kawasan Jodoh ini.
Lelaki berpenampilan perlente ini mengakui, dalam menjalankan bisnis ilegalnya ini ia harus mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Dan biaya yang dikeluarkan untuk oknum aparat untuk menjaga keamanan dan kenyamanannya dalam menjalankan operasioanl usahanya itu sendiri.
"Kita harus pandai-pandailah. Namanya juga bisnis 'abu-abu'. Kalau tidak koordinasi, bisa gawat," ujarnya seraya mengisap dalam rokok menthol kegemarannya.
Papi ini menjelaskan, walau menyediakan PSK asing, namun pihak pengelola tidak memajang PSK asing seperti PSK lokal. PSK asing itu ditempatkan dalam suatu ruangan yang tidak bisa dilihat oleh pengunjung.
"PSK asingnya di dalamlah, kalau kita pajang besar risikonya. Kalau tamu mau, tinggal bilang saja. Mau yang China, Filipina atau Barat. Tapi tarifnya beda-beda kita bandrol. Untuk shorttime kita pukul rata, satu jam Rp 1 juta. Tempat boleh tamu yang nentukan, tapi selama shorttime itu ditunggu anggota kita," beber papi.
sumber : tribun