Elza Syferra |
SURABAYA - Setiap orang pasti punya pengalaman dalam perjalanan hidupnya. Tapi, tak semua orang bisa dan mau ‘belajar’ dari pengalaman yang dialaminya.
“Bagi saya pengalaman itu guru paling baik. Jadi rugi besar bila tak bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap perjalanan kita,” cetus Elza Syferra saat berbincang dengan Surya, Rabu (15/1) malam.
Karena itu, meski tak sempat menyelesaikan pendidikannya di Jurusan psikologi sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya, Elza menegaskan tetap bisa menerapkan ilmu yang diperolehnya untuk menjalani pekerjaannya sekarang sebagai marketing di Colors Pub & Restaurant. “Sekilas pikologi dan marketing tak berhubungan. Tapi, saya bisa memanfaatkan kemampuan berkomunikasi dan memelajari karakter orang yang saya hadapi dari ilmu yang saya peroleh selama kuliah,” paparnya.
Perempuan asal Pare, Kediri ini menegaskan,”Asal mau belajar, kita bisa jadi apa saja yang kita inginkan.”
Itu pula yang diterapkan saat merintis usaha kecil-kecilan di kampung halamannya. Berbekal modal yang diperoleh, Elza dan adik-adiknya berjualan batik di toko yang diberi nama Syferra Butik. “Kami fokus ke batik. Saya kulakan dari Solo,” urainya.
Tak hanya itu. Ibu dua anak ini juga menjajal peruntungan di peternakan ayam cemani. “Alhamdulillah, meski perlahan semua bisa berjalan bagus. Pasar ayam cemani kan juga lumayan,” papar Elza yang mengawali karierny di Surabaya sebagai SPG rambut di tahun 2005.
Mengenai aktivitasnya di dunia hiburan malam, Elza menyatakan banyak mendapat kejutan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. “Paling menyenangkan jika ketemu tokoh yang kita idolakan,” katanya.
Satu saat, lanjut Elza, dia tak hanya bisa bertatap muka, tetapi juga duduk semeja dengan Steven n Coconut Tree. “Saya mengidolakan sejak masih SD. Dan saya bisa ketemu langsung, tentu surprise,” ujarnya.
sumber : tribun