JAKARTA - Konsulat Jenderal RI Vanimo, Papua Nugini mendapat informasi mengenai dua warga Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok bersenjata di Skouwtiau, Sabtu (12/9/2015).
Insiden itu telah dikonfirmasi oleh Angkatan Bersenjata Papua Nugini bahwa kedua WNI yakni Sudirman (28) dan Badar (20) disandera kelompok bersenjata.
Kedua orang yang disandera itu bekerja sebagai penebang di perusahaan penebangan kayu di Skofro, distrik Kerom. Mereka diserang kelompok bersenjata dan mengakibatkan seorang WNI lainnya, Kuba, tertembak.
Kuba saat ini mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Bayangkhara, Jayapura. KRI Vanimo telah berkoordinasi dengan Papua Nugini terkait upaya penyelamatan kedua WNI.
"Menurut angkatan bersenjata Papua Nugini kedua WNI dalam kondisi baik. Mereka juga terus mengupayakan penyelamatan kedua WNI. Karena itu, dalam upaya penanganan, kami telah meminta keselamatan kedua WNI menjadi prioritas utama," kata Konsul RI Vanimo, Elmar Lubis kepada wartawan, Minggu (13/9/2015).
Konsul RI Vanimo kembali berkoordinasi dengan Papua Nugini. Namun proses pembebasan masih berlangsung.
Sementara, Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Indonesia, Muhammad Iqbal berharap perkembangan positif dari koordinasi ini. "Kami mengharapkan dalam beberapa hari ke depan akan ada perkembangan positif. Kami mempercayakan AB PNG untuk menangani situasi ini," kata Iqbal.
Kabar beredar, kelompok bersenjata ini adalah bagian dari organisasi radikal di Papua. Kemenlu Indonesia sendiri masih menyelidiki motif penyanderaan. Sementara, untuk korban bernama Kuba dalam kondisi luka di bagian kepala dan menderita luka lain di perut akibat terkena panah.
Ungasan.com___________________
sumber : tribun