Erlinda "Sang Penabur Bom Yang Turun Kasta"? - Indonesia
Headlines News :
Home » » Erlinda "Sang Penabur Bom Yang Turun Kasta"?

Erlinda "Sang Penabur Bom Yang Turun Kasta"?

Written By Dre@ming Post on Sabtu, 19 Maret 2011 | 15.50

Sabtu, 19/03/2011 13:09 WIB

Kelas Pelaku Teror Bom Menurun   

Jakarta - Pelaku teror paket bom bisa berasal dari kelompok baru atau lama. Namun siapa pun pelakunya, aksi teror tersebut menunjukkan bahwa jaringan teroris sedang turun kelas karena jangkauan dan targetnya yang mengecil dibanding sebelum-sebelumnya.

Pengamat terorisme, Noorhuda Ismail menyatakan bom yang dikirim ke sejumlah tokoh dan lembaga, hanya digunakan untuk teror. Bukan membunuh dalam jumlah massal. Ini berbeda dengan bom-bom sebelumnya.

"Mereka benar-benar kesulitan dana sekarang. Yang mereka buat, skalanya kecil. Jadi seperti turun kasta," katanya saat ditemui di rumahnya, Kawasan Tembalang, Semarang, Sabtu (19/3/2011).

Huda menjelaskan, terjadi pergeseran pola serangan teror. Tak lagi simbol-simbol internasional, melainkan tokoh-tokoh yang dianggap menghambat gerakan Islam.

Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian ini mencontohkan, Ulil dianggap musuh karena punya tafsir Liberal atas Islam, Hendardi kerap melaporkan gerakan intoleran, Ahmad Dhani dan Yapto dianggap punya keterkaitan dengan Yahudi, dan lain-lain.

"Ini disebut near enemy (musuh dekat). Kalau dulu, mereka mengarah ke far enemy (musuh jauh), simbol-simbol internasional," jelas penulis buku "Temanku, Teroris?" ini.

Huda menyatakan, aksi "turun kasta" ini bisa jadi merupakan ruang latihan bagi generasi baru. Selanjutnya, mereka bisa melakukan aksi lebih besar. Terutama jika dukungan dana mengucur dan soliditas kelompok terbangun.

"Mereka akan terus eksis dan muncul secara sporadis, sepanjang tatanan yang mereka harapkan belum terwujud," wanti alumnus St. Andrews University  Skotlandia ini.

 Bungkusan Plastik Mencurigakan Hebohkan Medan  

 Medan - Bungkusan plastik yang ditemukan di halaman gereja di Medan membuat heboh. Karena warga khawatir bungkusan itu berisi bom, aparat polisi pun turun ke lokasi. Sejauh ini bungkusan tersebut belum diketahui apa isinya.

Kantongan plastik warna merah itu ditemukan di dalam halaman depan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Hermon Medan, Jl. Titipapan, Gg. Persatuan, Lr. Pribadi, Medan, Sabtu (19/3/2011). Petugas gereja yang menemukanya langsung melapor kepada polisi.

"Biasanya tidak pernah ada bungkusan di depan gereja itu," kata Herman, salah seorang warga.

Sejumlah aparat polisi sudah berada di lokasi, dan menunggu kedatangan tim Jihandak Brimob Daerah Sumut. Upaya pendeteksian awal sudah dilakukan. Seorang perwira polisi mendeteksi bungkusan itu dan hasilnya diduga ada benda dari logam yang berada di dalam bungkusan itu.

Benda Mencurigakan Juga Ditemukan di Pasar Minggu

Jakarta - Benda mencurigakan juga ditemukan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Polisi pun meluncur untuk mengamankan lokasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Sunarto mengatakan, benda yang diduga bom itu terbungkus plastik hitam. Benda itu tergeletak di Jalan Samali Ujung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (19/3/2011).

"Sekitar pukul 12.00 WIB kita dapat laporan ada paket mencurigakan terbungkus plastik hitam digeletakkan di pinggir jalan dekat Komplek Elan, Pasar Minggu," kata Sunarto saat dihubungi detikcom.

Sunarto mengatakan, petugas yang meluncur ke lokasi sementara ini hanya mengamankan lokasi dengan memasang police line. "Kita baru mengamankan TKP," kata Sunarto.

Gegana Meluncur ke Lokasi Benda Mencurigakan di Pasar Minggu

Jakarta - Polisi tidak berani mengutak-atik benda dalam plastik hitam mencurigakan yang ditemukan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah memasang police line, petugas menunggu Tim Gegana yang sedang meluncur ke lokasi.

"Kita menunggu Gegana datang," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Sunarto saat dihubungi detikcom, Sabtu (19/3/2011).

Sunarto pun tidak mengetahui apa isi kantong plastik tersebut. "Jadi ya kita belum tahu isinya kantong plastik itu apa. Yang penting kita mengamankan lokasi dulu," katanya.

Benda mencurigakan itu ditemukan di pinggir Jalan Samali Ujung, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dekat Komplek Elan. Belum diketahui siapa yang pertama kali menemukan benda tersebut.

Pengirim Paket untuk Rektor Muhammadiyah di Ciputat Bernama Erlinda

Jakarta - Paket mencurigakan untuk Rektor Muhammadiyah, Dr Masyitoh Chusnan, dikirim oleh Erlinda dari Gedung Tatakan, Kabupaten Pesawahan. Padahal, sang rektor mengaku tidak mengenalnya.

"Nama pengirim Erlinda. Alamat Gedung Tatakan Kabupaten Pesawahan. Kayaknya fiktif alamatnya. Tidak ada nomor rumah dan nomor HP," kata Kapolsek Ciputat, Kompol Alip, dihubungi detikcom, Sabtu (19/3/2011).

Menurut dia, staf rektorat lalu melaporkan paket mencurigakan ini kepada Polsek Metro Ciputat.

"Sudah dilakukan pengecekan. Tidak ada indikasi bom. Alat detonator, rangkaian bom juga tidak ada," ujar Alip.

Tim Gegana lalu berupaya menjinakkan paket mencurigakan tersebut di samping Gedung Rektorat. Menurut dia, tidak ada mahasiswa yang dievakuasi dari gedung itu.

"Isinya kertas. Sekarang, situasi sudah kondusif," kata Alip.   
sumber : Detik
Share this article :

Total Visitors


 
Support : Dre@ming Media | Dre@ming Post | I Wayan Arjawa, S.T.
Copyright © 2011. Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Excata Published by DLC
Proudly powered by Dre@ming Media