Sabtu, 17/03/2012 07:09
![]() |
lokasi bom pipa Semarang diamankan aparat kepolisian |
"Saya kira begini, saya pelajari sebelumnya kalau pesantren tersebut pernah ditelusuri oleh Densus 88 karena diindikasi memiliki jaringan teroris, pesantren ini pernah disebut-sebut oleh pengamat namun pada penyisiran pertama, tidak ada hasil apa-apa," kata Koordinator Indonesian Crime Analys Forum (ICAF) Pusat, Mustofa
B Nahrawardaya, saat dihubungi detikcom, Jumat (16/3/2012) malam.
B Nahrawardaya, saat dihubungi detikcom, Jumat (16/3/2012) malam.
Menurut dia, dengan adanya bom yang meledak di dekat pesantren, seolah ada pesan pengaitan isu teror dengan aktivitas keagamaan. Apalagi tidak lama terjadi penembakan di sebuah gereja di Indramayu.
"Orang yang menembak dikatakan memakai sorban. Kenapa kedua peristiwa ini bisa terjadi hampir
bersamaan?" sambungnya.
bersamaan?" sambungnya.
Peristiwa yang terjadi di lingkungan rumah ibadah itu saat ini masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Warga diminta tidak terpancing provokator ataupun adu domba pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan situasi.
Mustofa juga menyampaikan kekhawatirannya kedua peristiwa itu merupakan pengalihan isu. Di mana oleh oknum tertentu masyarakat 'diminta' mengingat lembar hitam terorisme dan kekerasan di masa lalu.
"Masyarakat yang semula sedang terpaku dengan isu kasus korupsi dan BBM kini menjadi terbelah oleh munculnya bom pipa ini" tambah dia.
Seperti diberitakan, bom pipa meledak di dekat pembangunan pesantren di Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (15/3) lalu. Tiga tukang bangunan menjadi korban luka. Polisi telah menetapkan 1 orang sebagai tersangka dalam kasus ini.
Sedangkan penembakan gereja di Indramayu terjadi pada Jumat (16/3) kemarin. Pelaku menggunakan airsoft gun untuk menembaki gereja. Aksi penembakan ini mengakibatkan kerugian materil berupa jendela kaca gereja yang pecah. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa ini. 2 Orang ditangkap terkait peristiwa ini.
sumber : detik