Sabtu, 28 Juli 2012 05:09
Warga diberondongi peluru senapan aparat yang membuat keadaan desa tersebut sangat mencekam.
Penembakan Brimob terhadap warga tersebut menimbulkan satu korban meninggal yakni bernama Angga (13) dan tiga warga lainnya mengalami luka cukup serius.
"Pokoknya, mereka menembaki kami seperti teroris. Gak menembak di atas atau peringatan, tapi mereka juga mengejar warga," kata seorang perangkat
desa.
desa.
Dari informasi yang dihimpun, terdapat sekitar tujuh mobil dan sekitar ratusan anggota polisi lengkap dengan persenjataan baik tameng, maupun senapan. Mereka memasuki Desa Limbang Jaya, sekitar pukul 15.00.
Ketika rombongan itu memasuki desa tersebut, mobil polisi yang paling belakang dilempar batu. Mendapati kendaraan polisi ada yang melempar, anggota Brimob berhenti dan bertemu dengan aparat desa.
Setelah melakukan pembicaraan dan berangsur damai, rombongan polisi pun kembali melanjutkan patroli. Namun, di tengah perjalanan hendak berpatroli, pelemparan batu terjadi lagi. Dari situlah, anggota polisi bersenjatakan lengkap membabi buta menembaki warga.
Sebelum peristiwa pelemparan batu pertama kalinya dan polisi ditenangkan aparat desa, warga sekitar sudah berkumpul lantaran ingin mengetahui apa yang terjadi.
Mendapat lemparan batu yang belum tahu asal-usulnya, polisi yang beranggotakan Brimob menyerang dan menembaki warga yang tengah berkumpul tersebut dengan berondongan peluru.
Sontak, warga yang tadinya berkumpul dan mengetahui gempuran peluru, kocar-kacir dan tunggang langgang menyelamatkan diri masing-masing.
sumber : tribun