KUPANG - Potret dunia pendidikan nasional, tampaknya bakal semakin buram dengan kasus yang terjadi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.
Banyak mahasiswi di Kupang yang mengaku terpaksa melayani nafsu bejat para dosen, hanya untuk mendapat imbalan berupa nilai tertinggi dalam perkuliahan.
Setidaknya,
hal itu diakui oleh Ike (21 tahun; nama samaran) dan Lisa (22; nama
samaran), dua mahasiswa di satu perguruan tinggi yang sama, dalam
wawancara ekslusif dengan Pos Kupang, Jumat (23/8/2013).
Ike, mengaku merupakan mahasiswi semester lima. Sementara Lisa, adalah mahasiswi jurusan ilmu sosial.
"Ya,
ada oknum dosen yang suka 'umpan' kami dan terjadilah itu. Dosen yang
suka begitu dengan kami, umumnya yang masih muda atau belum
berkeluarga," kata Lisa.
Ia menuturkan, hubungan terlarang tersebut dilakukan atas dasar suka sama suka, tanpa ada pembayaran uang.
"Tapi
ada juga yang beri kami bonus. Kami tidak minta. Biasanya saat
pengumuman nilai mata kuliah, kami dapat nilai A (nilai empat) khususnya
mata kuliah yang diasuh dosen itu," tandas Ike.
sumber : tribun