 |
| Usai berada di dalam kamar selama sekitar 30 menit, R dan B meninggalkan SY sendirian di kamar. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, setelah selesai melakukan hubungan intim, R meninggalkan uang Rp 100.000 dan B memberi Rp 200.000. Gbr Ist |
Dua Petugas Bandara Setubuhi Wanita Tiongkok
JAKARTA - Polisi menyatakan kedua petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta R dan B yang diduga memperkosa wanita warga negara Tiongkok, SY di sebuah hotel juga meninggalkan uang sebesar Rp 300.000 di meja kamar hotel.
Usai berada di dalam kamar selama sekitar 30 menit, R dan B meninggalkan SY sendirian di kamar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, setelah selesai melakukan hubungan intim, R meninggalkan uang Rp 100.000 dan B memberi Rp 200.000.
"Uang tersebut ditinggalkan untuk jaga-jaga jika korban overstay atau menginap lagi di kamar hotel tersebut. Kemudian mereka (petugas Avsec) turun dan berpesan kepada resepsionis agar pukul 11.00 korban dibangunkan, karena dia mau ke bandara," jelas Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/12/2014).
Korban pun meninggalkan kamar hotel pada pukul 10.00, Rabu (24/12/2014) dan berjalan kaki ke bandara.
Kepala Unit Reskrim Polres Bandara AKP Azhari Kurniawan mengatakan, kedua petugas bandara tersebut sudah dimintai keterangan dan kooperatif.
"Kami akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi lainnya," ujar Azhari.
R dan B juga belum ditahan karena korban juga belum bisa dimintai keterangan karena sudah pulang ke Tiongkok.
Kedua pelaku bisa dijerat dengan Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.
Terkait Dugaan Pemerkosaan, Ini Tanggapan PT Angkasa Pura II
JAKARTA - Pengelola Bandara Soekarno Hatta, PT Angkasa Pura II membenarkan R dan B adalah karyawan mereka. Namun mereka mengaku belum bisa memastikan apakah keduanya melakukan tindak pidana.
General Affair Manager PT Angkasa Pura II Yudis Tiawan meminta media dan masyarakat tidak menghakimi karyawannya.
"Kita kedepankan azas praduga tak bersalah, patut diduga ada kejadian asusila, namun bisa jadi bukan pemerkosaan, karena perempuan WN Tiongkok itu tidak dipaksa, bisa jadi suka sama suka, atau ada kemungkinan lain, maaf, seperti transaksional (seks), karena kami belum terima penjelasan resmi dari kepolisian," ujarnya saat dihubungi Warta Kota, Jumat (26/12/2014).
Menurut Yudis, kedua karyawan memang tercatat masuk pada 2004 dan 2011. Tugas mereka sebagai keamanan penerbangan memang membantu melakukan pengamanan dan keselamatan penerbangan, termasuk kepada penumpang.
"Jadi tidak jelas apakah wanita WN Tiongkok itu baru datang dari luar negeri, sebab kami mendapat informasi, wanita itu juga pernah turun dari taksi di terminal keberangkatan," ujarnya.
Ia mengatakan, ketika R dan B bertemu wanita itu, ia bukan berada di dalam area kedatangan yang digunakan penumpang baru turun pesawat. Awalnya, kata Yudis, kedua karyawan berniat baik terhadap wanita tersebut, karena membantu mencarikan tempat istirahat.
"Jadi kami juga menunggu dari Polisi terkait kepastian ini, apakah wanita itu benar-benar baru datang? Dari mana dia datang, dan mau ke mana dia?" jelasnya.
Yudis menjelaskan, PT Angkasa Pura II sudah memberikan sanksi pembebastugasan sementara kepada kedua karyawan tersebut. Ia mengatakan, jika di kemudian hari diketahui kedua karyawan ini melakukan tindak pidana, maka pihaknya akan memberikan sanksi lebih tegas, bisa sampai pemecatan.
"Kami tidak mungkin membela orang yang salah secara hukum, namun kami juga belum mendapat informasi yang pasti dari Polisi maupun Kedutaan Besar Tiongkok. Biar bagaimanapun, kami memohon maaf dan memberikan empati atas dugaan kasus ini," tuturnya.
sumber : tribun
