Ilustrasi permainan memanggil roh, bisa menyembuhkan orang sakit |
Tak jauh berbeda dengan jailangkung, ada lagi permainan memangggil roh serupa yakni nini thowong atau nini thowok yang juga memanfaatkan roh orang mati.
Bagaimana menerangkan secara logis, boneka ini bisa menari-nari sendiri dan bahkan konon dengan caranya yang unik bisa menyembuhkan orang sakit?
Lain dengan jailangkung, nini thowong tidak bisa dimainkan oleh sembarang orang, karena mantera pemanggilan roh hanya bisa dilakukan oleh pawang khusus dari keturunan pawang sebelumnya.
Selain itu permainan nini thowok melibatkan lebih banyak orang, lantaran harus menggunakan seperangkat gamelan untuk mengiringi boneka Nini yang menari karena kerasukan roh.
Permainan tradisional ini, sampai sekarang masih terpelihara dengan baik di Dusun Grudo, Kelurahan Panjangrejo, Kecamatan Pundong, Bantul—20 km selatan Yogyakarta. Pada saat tertentu seperti panen padi, nini thowong dipentaskan di halaman terbuka di bawah bulan purnama.
Perwujudan nini thowong adalah boneka yang diberi pakaian dan dirias seperti gadis, sebelum pentas terlebih dahulu dibawa ke kuburan oleh pawang supaya dirasuki roh halus.
Setelah pawang dengan manteranya yakin ada roh telah menyusup ke boneka itu, 4 perempuan menggendongnya memasuki arena diiringi dengan tembang Boyong, "Ayo mupu bocah bajang mmbute abang arang" (Mari memelihara anak kerdil yang rambutnya merah dan jarang).
Menurut Sumardi, seniman karawitan yang perakit boneka nini thowong, syair tembang Boyong yang dilagukan itu bukan nyanyian biasa. Begitu pula tembang Bagoya yang fungsinya untuk membangkitkan roh supaya menari dan berkomunikasi dengan penonton, bukan tembang untuk telinga manusia.
Melainkan syair puja buat Nini Thowong supaya girang hatinya. "Syair itu tak ada dalam khazanah tembang-tembang Jawa,” ujar Sumardi sambil menambahkan, mahkota rambut boneka nini thowong harus berasal dari daun-daunan dan bunga-bungaan yang tumbuh di kuburan.
Jauh berbeda dengan kemampuan jailangkung, nini thowong bisa menari-nari sesuai irama gamelan. Nini thowong yang biasanya dipentaskan malam hari, bisa juga diajak berkomunikasi. Kalau dialog dengan jailangkung menggunakan bahasa tulis, nini thowong berkomunikasi lewat bahasa gerak dan isyarat.
Dari segi hiburan, nini thowong memang lebih menarik. Meski sesungguhnya, permainan yang sakral dan cukup berbahaya itu tidak bisa ditanggap di sembarang tempat, apalagi dikomersialkan.
"Untuk pentas sungguhan, kita perlu selamatan lebih dulu," tambah Suwardi yang mengelola kelompok kesenian nini thowong Dusun Grudo. Bahkan melalui bahasa gerak, boneka nini thowongbisa dimintai tolong untuk menyembuhkan orang sakit.
Ada lagi kisah lain nini thowong yang berperan selaku penuntun sekaligus interpreter antara alam gaib dengan dunia nyata. Dalam pentasnya beberapa waktu berselang, kisah Sumardi, roh dalam boneka setinggi 140-an cm itu bisa menolong penderita asma akut. Terlebih dulu, si dukun menanyakan kesanggupan roh untuk mengobati, sementara si penderita diperlihatkan di pentas di hadapan penonton nini thowong mengangguk menyanggupi.
Lalu boneka yang dipegangi oleh 4 wanita itu ngeloyor berjalan menuju ke sebuah tegalan sekitar 300 m dari arena. Tiba-tiba tangan boneka yang terbuat dari kumpulan batang padi itu menunjuk-nunjuk beberapa daun tanaman yang tumbuh di ladang tersebut.
"Setelah daun-daun itu direbus dan diminumkan, si penderita asma itu sembuh dan sehat sampai sekarang," kata Sumardi. Sulit dipercaya memang.
sumber : tribun