Selasa, 27 Desember 2011 | 17:39
Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur |
Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Bogor itu diduga ditembak oleh oknum polisi pada Senin (26/12/2011) petang. Sebelum ditembak, Yusli sempat diciduk polisi dari rumah mertuanya tanpa surat penangkapan dan alasan jelas kepada pihak keluarga.
Yeti, kakak korban, mengatakan, penangkapan Yusli terjadi pada Senin (26/12/2011) dini hari pukul 03.00 dari rumah mertuanya di Kampung Leuwiranji, Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Bogor.
"Tiba-tiba saja pas Senin dini hari itu empat orang pria datang ke rumah mertua adik saya dan langsung membawa paksa Yusli. Dia waktu itu lagi tidur. Dia nggak tahu apa-apa," ucap Yeti, Selasa (27/12/2011), saat dihubungi wartawan.
Yeti sambil menahan amarahnya mengatakan, pihak keluarga saat itu terkaget-kaget dengan kedatangan empat pria yang diduga anggota polisi itu. Keluarga pun marah dan meminta kejelasan kepada empat orang itu.
"Tapi mereka nggak mau kasih tahu kenapa adik saya dibawa dan salah apa adik saya itu. Mereka hanya bilang adik saya, kami bawa," tutur Yeti.
Yusli pun langsung dimasukkan ke dalam mobil Kijang dan pergi meninggalkan rumahnya. Pihak keluarga lalu mencari-cari informasi ke polsek-polsek terdekat, termasuk ke Polsek Metro Cisauk. Namun, usaha keluarga itu tak berbuah hasil.
"Semuanya bilang nggak ada penangkapan pada pagi itu," ucapnya.
Pada Senin sore pukul 17.00, pihak keluarga baru mendapat kabar bahwa Yusli sudah meninggal dunia dan kini sudah berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kabar itu didapat dari lurah yang mengaku mendapat telepon dari RS Polri Kramat Jati.
Begitu keluarga tiba di rumah sakit, Yeti mengaku sempat bertemu dengan seorang anggota polisi dari Polsek Metro Cisauk. Oknum polisi itu mengaku yang mengantarkan jenazah ke rumah sakit, tetapi dia tidak tahu soal peristiwa penembakan terhadap Yusli. Polisi itu bilang, "Saya cuma nganter jenazah, yang ngurusin itu semua teman saya," ucap Yeti sambil menirukan gaya bicara oknum polisi itu.
"Padahal, saya sudah cek waktu itu ke Cisauk katanya adik saya nggak ada di situ. Pas saya tanyain lagi ke polisi itu, lagi-lagi dia jawab nggak tahu," kata Yeti.
Setelah itu, keluarga kemudian mendapatkan kabar dari Polres Metro Tangerang Kabupaten bahwa Yusli tewas dalam pengejaran aparat kepolisian dalam kasus pencurian kendaraan bermotor. Namun, hal ini dipertanyakan oleh keluarga.
"Apakah perlu langsung dimatikan? Koruptor saja masih diberikan kesempatan untuk hidup, mentang-mentang kami orang susah terus adik saya langsung ditembak hingga tewas," ujar Yeti sambil menangis.
Yusli sendiri kini masih di kamar jenazah RS Polri Kramat Jati. Yusli tewas dengan luka tembak di bagian dada serta luka memar di muka dan kepala.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar, membenarkan adanya penembakan itu. "Iya benar tadi informasi dari Kapolres ada pembakan terhadap tersangka itu. Lebih jelasnya, tanya ke Kapolres," tuturnya.
sumber : kompas