Anas Urbaningrum masuk ke dalam mobil tahanan |
Siapa Aktor di Balik Anas?
JAKARTA - Ketua Indonesia Fight Corruption (IFC) Intan Sari Geni meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap aktor intelektual dalam kasus Proyek Hambalang, dengan tersangka Anas Urbaningrum. Sebab, menurutnya, pasti ada aktor intelektual di balik korupsi ini.
"Kita tunggu kinerja KPK. KPK jangan pandang bulu, siapapun itu orangnya. Harus diungkap seluruhnya. Kita mau tuntas siapa aktor intelektualnya. Kalau itu tidak terjadi Itu tak akan memuaskan masyarakat. Siapa di balik Anas? Apa Anas sendiri yang mengatasi semua, atau ada yang mengotaki?" kata Intan saat dihubungi, Sabtu (11/1/2014) malam.
Apalagi, ketika Anas mengucapkan terima kasih kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sesaat sebelum penahanan oleh KPK dilakukan. Menurutnya, ucapan ini memiliki makna yang dalam untuk ditelaah lebih lanjut. Dan yang terpenting, tambahnya, perlakuan hukum untuk kasus ini tidak tebang pilih jika memang kasus ini melibatkan petinggi negara.
"Siapapun terkait di dalamnya, sekalipun anaknya presiden harus bisa diselesaikan secara tuntas, kita menunggu itu, kalau memang terbukti ini akan jadi rekor," kata Intan.
Karena itu, dia juga berharap Anas bisa koperatif bersama KPK untuk membongkar kasus ini. Supaya, tidak ada kesan bahwa Anas dikambinghitamkan dalam kasus ini. "Kita tunggu episode berikutnya. Anas harus koperatif, jangan jadi kambing hitam kasus ini," tuturnya.
Pemakzulan Dirasa Kurang, Akhirnya Anas Dipenjarakan
JAKARTA - Ketua Umum DPP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dituding sebagai orang yang mendesain penahanan Anas Urbaningrum. Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma'mun Murod Albarbasy mengatakan SBY memang sudah berniat memakzulkan Anas ketika Anas menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, nyatanya pemakzulan itu masih dirasakan kurang dan akhirnya harus memasukan Anas ke penjara.
"Politiknya didesain Pak SBY. Dia sudah berhasil memasukan Anas ke penjara lewat KPK, lewat Abraham Samad," kata Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma'mun Murod Albarbasy mengatakan dihubungi, Jakarta, Sabtu (11/1/2014).
"Menjatuhkan di partai enggak mempan, ditersangkakanlah. Kemudian KPK yang main," tambah Ma'mun.
Namun Ma'mun enggan menanggapi jika ada keterkaitan kasus Hambalang ini dengan SBY. Menurutnya, biarkan pengadilan yang membuktikannya. "Soal terlibat Hambalang, biar persidangan yang kelihatan," ujarnya.
Seperti diketahui, sesaat sebelum Anas ditahan dan dibawa ke Rutan KPK, mantan Ketua Umum DPP Demokrat ini sempat mengucapkan terimakasih kepada Ketua KPK Abraham Samad dan Presiden SBY.
"Saya ucapkan terimakasih karena menandatangani penahanan ini, Pak Abraham Samad. Terimakasih Pak Abraham Samad. Di atas segalanya saya ucapkan terimakasih yang besar kepada Pak SBY. Mudah-mudahan peristiwa ini punya arti, makna dan menjadi tahun baru 2014," kata Anas Jumat 10 Januari di KPK.
sumber : okezone