Sekembali dari Gampong Limpok, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, pagi kemarin, Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi langsung ke RS Bhayangkara di Lamteumen, Banda Aceh untuk melihat Zalfanis alias Tgk Plang yang diinisialkan TP (44).
Tgk Plang dirawat di rumah sakit tersebut setelah terkena tembakan polisi dalam satu drama kejar-kejaran yang berakhir di Gampong Limpok, Selasa dini hari kemarin.
Setelah melihat kondisi Tgk Plang yang dirawat di ruang tahanan RS Bhayangkara, Kapolda Aceh bersama Pangdam IM Mayjen TNI Agus Kriswanto menggelar konferensi pers di rumah sakit tersebut sekitar pukul 11.00 WIB.
Kapolda memastikan sosok yang diinisialkan TP adalah anggota kelompok Din Minimi dan dia termasuk salah satu tersangka yang ikut mengeksekusi dengan cara menembak satu atau kedua anggota Kodim Aceh Utara, Serda Indra Irawan (41) dan Sertu Hendrianto (36) yang jenazah keduanya ditemukan di Dusun Batee Pila, Desa Alue Papeun, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Selasa 24 Maret 2015.
Menurut Kapolda, hal ini ini sesuai pengakuan para saksi atau tersangka lainnya yang sudah duluan ditangkap dan kini ditahan di Mapolres Lhokseumawe.
“Walaupun TP sendiri tak mengakui dia termasuk ikut menembak TNI, namun buktinya pistol jenis FN yang sudah kita amankan darinya, merupakan milik seorang anggota TNI yang meninggal tersebut,” kata Kapolda Aceh dibenarkan Pangdam IM.
Selain pistol jenis FN, Kapolda juga memperlihatkan barang bukti tujuh butir peluru pistol tersebut serta tiga butir amunisi AK-47 yang senjatanya diperkirakan berhasil dilarikan tersangka satu lagi, yaitu Faisal alias Komeng yang hingga tadi malam masih diburu.
“Semua BB itu termasuk satu sepeda motor diamankan polisi dari lokasi kejadian di Limpok. Saat itu, mereka yang dulunya melakukan kriminal di kawasan Aceh Timur dan Aceh Utara, ingin bergeser ke Banda Aceh dan tercium petugas,” ungkap Kapolda Aceh.
Tersangka TP terkena tembakan di bagian kakinya dan tersangka Komeng yang diinisialkan KM kabur dengan membawa senjata AK-47, namun ada ceceran darah di lokasi dia lari, sehingga KM diperkirakan juga terkena tembakan.
Masih berdasarkan pengembangan dari tersangka kelompok Din Minimi yang sudah ditangkap, menurut Kapolda Aceh, Din Minimi yang mereka inisialkan DM juga ada di lokasi saat penembakan kedua TNI itu, namun belum diketahui apakah Din Minimi juga ikut mengeksekusi atau tidak.
Kapolda mengucapkan terima kasih kepada Pangdam IM karena selama ini TNI juga terus memback-up polisi mempersempit ruang gerak kelompok kriminal ini.
Kemarin, Kapolda juga mengizinkan wartawan melihat tersangka TP di ruang rawat RS Bhayangkara.
Namun, Kapolda Husein Hamidi melarang wartawan mewawancarai tersangka TP yang sudah dikenakan sebo ini karena penyidik juga belum mengambil keterangan resmi darinya.
Turut hadir saat konferensi pers kemarin, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Aceh Kombes Pol Nurfallah, Kabid Humas Polda Aceh AKBP Saladin, dan beberapa pejabat utama Kodam IM.
sumber : tribun