Mayat Daeng Ngasa (30) dan Jusna (15) di RS Syekh Yusuf, Sungguminasa, Gowa, Rabu (15/7/2015) |
SUNGGUMINASA - Mungkin inilah yang dinamakan cinta tak mengenal batas. Tak mendapat restu atas cinta yang terjalin, pasangan sejoli, Daeng Ngasa (30) dan Jusna (15), memilih mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
Ironisnya kedua pasangan sejoli ini masih memiliki status keluarga alias hubungan antara paman dan keponakan.
Kapolsek Bajeng, AKP Amin Juraid, saat dikonfirmasi, menjelaskan bahwa kedua warga asal Jeneponto tersebut, awalnya ditemukan di depan halaman Masjid Agung Limbung, Kecamatan Bajeng Barat, Gowa, Rabu (15/7/2015).
"Ketika ditemukan warga dua orang ini tampak kejang-kejang. Dan keluar busa dari mulutnya. Dari TKP ditemukan botol yang diduga berisikan racun. Keduanya lalu dibawa ke puskesmas dulu. Kemudian dirujuk ke RSUD Syekh Yusuf Gowa," ujarnya.
Sayang nyawa pasangan yang berbeda usia 15 tahun ini tak tertolong.
"Pertama yang meninggal yang laki-laki, dan sorenya perempuan juga meninggal, " katanya lagi.
Polisi sempat mencari tahu keluarga korban dengan menghubungi nomor yang ada di handphone korban.
"Waktu ditelepon memang keluarganya yang angkat. Dan katakan kalau keduanya itu memang sudah dicari. Melarikan diri dari rumah, " katanya.
Informasi yang diterima dari Jawiah, keduanya sudah melarikan diri dari kampung mereka di Desa Samatari, Kecamatan Kelara, Jeneponto.
Pasangan ini tidak mendapat restu dikarenakan selain usia yang terpaut jauh, keduanya juga masih memiliki hubungan keluarga.
Kini jenazah keduanya masih berada di RSUD Syekh Yusuf Gowa untuk menunggu dijemput.
Namun dari informasi, pihak keluarga tidak ada yang sudi menerima.
AKP Amin Juraid, mengatakan sudah menerima laporan dari pihak rumah sakit jika tak ada keluarga yang ingin mengambil jenazah nya.
"Pihak rumah sakit sudah datang melapor kalau tidak ada keluarganya mau ambil. Kalau memang seperti itu mungkin akan diserahkan ke Dinsos untuk dimakamkan," ujar Amin.
sumber : tribun