SURABAYA - Kasus pelecehan seksual terhadap pelajar di sekolah seperti yang ada di Jakarta International School (JIS), juga terjadi di Sidoarjo.
Dua dari sejumlah pelajar sekolah dasar yang mengaku menjadi korban sudah melapor ke polisi sejak beberapa waktu lalu, namun sampai sekarang kasusnya tak kunjung tuntas.
"Korban pertama sudah melapor ke Polda Jatim 1 Mei lalu, kemudian kasusnya dilimpahkan ke Polres Sidoarjo. Kemudian korban kedua, juga sudah melapor ke Polres Sidoarjo pada 20 Juni lalu. Karena tak kunjung ada perkembangan signifikan dalam penanganannya, kami mendatangi ke Polres Sidoarjo untuk menanyakan perkembangannya," kata M Soleh, pengacara dari orangtua kedua korban, seperti dikutip Surya, Sabtu (11/7/2015).
Namun, kedatangan Soleh bersama korban dan orangtua korban tidak membuahkan hasil.
Sebab, para perwira atau pejabat yang berwenang di Polres Sidoarjo sedang tidak ada di kantor.
"Yang jelas, setahu kami terlapornya belum ditetapkan jadi tersangka," sambung Soleh seusai berkunjung ke Mapolres Sidoarjo.
Diceritakannya, kekerasan seksual yang terjadi di sekolah dengan sistem Full Day Scool tersebut diyakini sebenarnya menimpa banyak siswa.
Namun, sejauh ini baru ada dua siswa dan orangtuanya yang berani melapor.
Termasuk pelaku, meski yang dilaporkan hanya satu orang, tapi diyakini pula bahwa pelakunya bukan hanya satu.
Dikonfirmasi mengenai penanganan kasus ini, Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Ayup Diponegoro menjelaskan, pihaknya sudah memintai keterangan pelapor atau korban dan beberapa saksi.
Selain itu penyidik juga sudah melayangkan panggilan terhadap empat orang saksi, yang menurut korban, mengetahui kejadiannya.
Rencananya, empat saksi itu diperiksa hari Senin dan Selasa depan.
"Surat panggilannya sudah kami layangkan dan sudah diterima yang bersangkutan. Semoga, mereka bisa datang memenuhi panggilan menjadi saksi," jawab Ayup.
sumber : tribun