Senin, 29 Juli 2013 07:09
"Saya
rindu istri saya. Saya sudah ditinggal mati istri sejak 2006 lalu,"
ujar warga Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk kepada Tribun Jateng, Minggu
(28/7/2013).
Djasmani mengaku kesepian sejak istrinya meninggal.
Saat ini, Djasmani tinggal di rumah petak semipermanen miliknya di
Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Kejadian bermula
ketika Mawar bermain di depan rumah Djasmani, 2012 silam. Kala itu,
Mawar diajak main di dalam rumah oleh Djasmani. Namun, ketika Mawar
sudah di dalam rumah, timbul niat bejat kakek lima anak.
"Saya cuma ajak tidur bareng, tapi waktu itu nafsu saya memuncak dan saya buka bajunya," kata Djasmani.
Waktu
itu, Djasmani hanya berniat meraba-raba bagian vital korban. Namun,
nafsunya tiba tiba memuncak. Tak puas sampai di situ, pria renta
akhirnya mencabuli Mawar hingga korban menjerit kesakitan.
Tindakan bejat Djasmani berulang-ulang dilakukan selama setahun
belakangan. Dia mengaku hampir setiap bulan menjamah gadis yang baru
duduk di kelas IV SD.
Setiap melakukan tindakan cabul, Djasmani
selalu memberikan uang Rp 10 ribu kepada Mawar, agar tidak melaporkan
perbuatannya kepada siapapun.
Namun, ketika terakhir kali
mencabuli Mawar beberapa hari sebelum Ramadan, tindakan bejat Djasmani
diketahui teman sepermainan Mawar, yang sempat mengintip dari lubang
rumahnya.
"Teman Mawar melaporkan tindakannya, itu juga setelah Mawar mengeluh sakit di kelaminnya," ungkap ayah korban.
Berdasarkan hasil visum sementara dari RS Kariadi, terjadi luka sobek di kelamin Mawar.
"Ini sudah ada hasil visumnya," imbuh ayah Mawar.
Untuk
memertanggungjawabkan kelakuannya, kakek cabul yang sudah mulai pikun,
kini mendekam di sel tahanan Mapolrestabes Semarang, untuk menjalani
pemeriksaan lanjutan.
"Kami sudah limpahkan kasusnya ke reskrim,
agar selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan," tutur AKP Suwarna,
Kanit I SPKT Polrestabes Semarang.
sumber : tribun